Pemberian antibiotik pada sapi perah sebaiknya diberikan pada 45 sampai 60 hari periode kering. Antibiotik yang sering digunakan dalam peternakan diantaranya golongan penisilim (seperti prokain penisilin G dan kalium penisilin G), golongan tetrasiklina (seperti tetrasiklin, oksitetrasiklin, dan klortetrasiklin), golongan aminoglikosida (seperti gentamisin sulfat, neomisi, dan dihidrostreptomisin sulfat), dan golongan makrolida (seperti eritomisin dan tilosin).
LOH, MENGAPA BISA ADA RESIDU ANTIBIOTIK DALAM SUSU?
Residu antibiotik merupakan zat antibiotik maupun tidak langsung dari penggunaan antibiotik. Residu antibiotil dapat terdeksi pada daging maupun susu bila pemakaian obat-obatan hewan tidak sesuai dengan petunjuk yang diberikan.Â
Dalam artian bahwa hewan yang sedang dalam penyembuhan pasca pemberiaan injeksi antibiotik susunya tidak boleh diperas karena ambing yang terkena mastitis sedang gencar reaksi imunitas dari antibiotik. Sehingga daerah ambil penuh antibiotik otomatis susu sapi di ambing sapi juga banyak kandungan antibiotik. Oleh sebab itu tidak boleh diperah.
Menurut Kementrian Pertanian Direktoral Jendral Peternakan, "Keberadaan antibiotika di dalam susu biasanya dihubungkan dengan kejadian mastitis terutama pengobatannya dengan intramammae. Pengobatan secara parenteral atau per os juga memungkinkan adanya resiudu antibiotik dalam air susu.
LALU, KANDUNGAN RESIDU ANTIBOTIK DALAM SUSU APAKAH BISA DIDETEKSI?
Residu antibiotik dapat diukur dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara microbiological assay dari kundrat. Prinsip kerjanya dengan melihat daerah hambatan (zona hambatan=zona inhibiton) yang dihasilkan oleh antibiotika terhadap kuman penguji.Â
Salah satu kuman penguji yang digunakan adalah Bacillus stearo-thermophillus. Selain itu di KUD pastinya diujikan AB dengan tujuan untuk mengetahui adanya antibiotik dalam susu baik dari jenis beta-lactam maupun tertracyline.Â
Mekanisme yaitu sampel susu dimasukkan ke dalam vial kemudian dimasukkan dipstiks dengan inkubasi 10 menit dalam suhu 56 derajat selsius. Kemudian jika garis dipstik ketiganya muncul dan jelas berarti susu negatif antibiotik sehingga aman dikonsumsi.
BAHAYA APA SAJA JIKA RESIDU ANTIBIOTIK PADA SUSU TERKONSUMSI?
1. Reaksi alergi akibat residu golongan Penisilin, alergi ini dapat menyerang siapa saja yang sitem kekebalan sensitif terhadap obat penicilin. Resiko lebih tinggi bila memiliki kondisi medis yang mendasari, seperti demam, asma, dan eksim. Berikut dengan ciri-ciri:
- Ruam atau gatal kulit (area berwarna merah muda yang menonjol)
- Kulit yang gatal
- BatukÂ
- Hidung tersumbat
- Bengkak di sekitar wajah, tangan, dan kaki