Perusahaan yang hendak mengadopsi strategi diversifikasi harus memiliki gagasan yang jelas tentang pertumbuhan yang ingin dicapainya. Perusahaan itu juga harus melakukan penilaian yang jujur terkait risiko yang terlibat. Aplikasi strategi diversifikasi sering kali gagal karena perusahaan mengandalkan produk-produk yang tidak kompetitif di pasar yang tengah menciut. Namun, bagi perusahaan-perusahaan yang mampu mengelola risikonya dengan baik, strategi diversifikasi terbukti sanggup membuka pintu-pintu pertumbuhan.
Penulis adalah Senior Consultant di Organization Transformation International (OTI). Email: prayudi@otiinternational.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H