Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terbanglah yang Tinggi dan Raih Impianmu, Putriku Terkasih..

30 Januari 2025   11:15 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto pada saat penulis bersama istri akan survei beberapa kampus tujuan studi lanjut putri kami. Sumber: Dokumentasi Pribadi - Oktober 2023

Hari ini, Kamis - 30 Januari 2025, merupakan hari yang bersejarah bagi keluarga saya. Setelah selama lebih dari delapan belas tahun kami menjalani setiap hari bersama-sama, hari ini tiba waktunya bagi putri sulung kami untuk berangkat menuju kota dan negara tempat dimana ia akan menempuh studi lanjut dan mengejar cita-citanya.

Perjalanan keluarga kami hingga menuju hari ini sangatlah berwarna. Banyak keputusan besar yang harus diambil ditengah ketidakpastian. Banyak terobosan dari Tuhan yang kami rasakan. Dan sangat banyak hal yang memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi hidup saya secara pribadi dan juga bagi keluarga saya. Melalui tulisan ini, saya ingin membagikan kisah penyertaan dan pertolongan Tuhan yang keluarga saya alami. Saya berharap, tulisan ini bisa menginspirasi pembaca bahwa Tuhan Yesus hidup dan menolong kehidupan kita.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Saya dan istri saya sama-sama berkarya di dunia pendidikan tinggi. Bahkan sebenarnya kami bekerja sebagian besar waktu kami secara khusus menangani student recruitment. Kami sudah sangat terbiasa menjelaskan, sejelas mungkin, program-program yang bisa dituju oleh siswa selepas menyelesaikan studi SMA. Namun demikian kami terlambat menyiapkan untuk putri kami sendiri. Kami merasa sudah sangat handal dan mudah mempersiapkan seorang anak untuk menempuh studi lanjut. Sehingga kami memiliki kecenderung menganggap enteng mempersiapkan putri kami untuk menempuh studi lanjut.

Saat putri kami sudah memasuki semester kedua dikelas 11, kira-kira di akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023, kami baru mulai menanyakan minat putri kami. Ternyata kami mendapati bahwa perlu waktu yang cukup panjang untuk putri kami memantapkan niatnya terkait studi lanjut. Kami mendorong untuk putri kami mengikuti test minat bakat. Kami perlu mengarahkan agar bukan hanya sekedar ingin belajar apa, tetapi lebih daripada itu, melalui studi lanjutnya putri kami bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Disini kami sangat menyadari bahwa kami sangat terbatas. Kami membutuhkan Tuhan untuk menolong kami mengarahkan putri kami. Semua pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki jika tanpa tuntunan Tuhan tidak akan menghasilkan apa-apa.

Proses keluarga kami bersama Tuhan terus berlanjut. Kami terus berdoa bersama meminta arahan Tuhan hingga akhirnya putri sulung kami menetapkan hati untuk menjadi seorang Nurse. Ketetapan hatinya perlu diuji beberapa kali, karena menjadi Nurse bukanlah sesuatu yang glamour dan mudah untuk dijalani. Tetapi kami melihat bahwa Tuhan mau menjadikan putri kami berkat bagi banyak orang melalui peran tersebut. Sebagai orang tua, kami mendukung rencana Tuhan dalam hidupnya. Putri sulung kami dengan mantap memutuskan mengambil Program Nursing untuk studi lanjutnya.

Di negara tujuan putri sulung saya akan menempuh studi lanjut, Program Nursing adalah program yang sangat kompetitif. Perlu nilai akademik yang tinggi dan juga perlu nilai kualifikasi bahasa inggris yang tinggi, cenderung lebih tinggi dibandingkan program yang lain. Pergumulan kembali terjadi, karena untuk mendapatkan nilai IELTS yang dibutuhkan ternyata tidak mudah. Secara overall nilai minimal telah dicapai dengan satu kali test, hanya saja pada bagian Writing, nilai putri saya sedikit dibawah minimum passing grade. Putri saya mengulang IELTS test, bahkan sebanyak tiga kali, dengan hasil yang sama. Keluarga kami sangat bergumul disana. Tentu saja dana dan waktu perlu dicurahkan, tetapi yang paling meresahkan kami adalah jangan sampai putri kami patah semangat dan merasa tidak mampu. Puji Tuhan, Tuhan Yesus terus menguatkan dan menolong putri saya sehingga terus memiliki semangat untuk mempersiapkan diri. Selama mempersiapkan kebutuhan kualifikasi bahasa inggris, kami mendapatkan alternatif lain yaitu melalui Pearson PTE Test. Putri kami mencoba mengambil test tersebut dan Puji Tuhan, hanya dengan satu kali test, Tuhan memberikan hasil terbaik. Bermodalkan hasil terbaik dari Pearson PTE Test tersebut putri kami siap untuk memasukkan application di universitas yang menawarkan Program Nursing.

Putri saya menjatuhkan pilihan untuk melanjutkan studi di Institute "R". Institute "R" ini adalah almamater dari istri saya, mamanya putri saya. Kampus untuk Program Nursing dari Institute "R" berlokasi di pusat kota. Dan berdasarkan Times Higher Education (THE) berada di peringkat 251-300 dunia. Banyak hal positif yang memikat hati kami semua sehingga kami memasukkan application ke Institute "R" ini.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Seiring berjalannya waktu, cukup lama setelah application ke Institute "R" diajukan, kami tidak menerima update memadai terkait proses aplikasi putri kami. Berdasarkan pengalaman kami, seharusnya ada feedback terkait aplikasi kami. Kami mencoba untuk membuka komunikasi dengan beberapa academics dari Institute "R" yang bisa kami kontak. Tetapi update yang kami dapatkan sangat minim dan tidak ada kejelasan.

Dengan berbagai pertimbangan, maka kami memasukkan application ke "V" University sebagai back up plan. "V" University adalah institusi pendidikan dimana saat ini istri saya bekerja. Adik ipar saya adalah alumni dari "V" University bahkan juga pernah menjadi dosen disana. Secara peringkat dunia, institusi ini menempati peringkat 301-350 pada Times Higher Education. Tuhan menolong keluarga kami sehingga proses aplikasi dan update informasi perkembangan nya sangat baik.

Keluarga kami memasuki masa menunggu Offer Letter dari kedua institusi pendidikan yang telah kami masukkan aplikasi. Masa menunggu ini merupakan masa yang cukup membuat resah, karena artinya putri kami belum memiliki tempat yang pasti untuk studi lanjutnya. Sebagai gambaran,ada perbedaan cara penerbitan Offer Letter dari kedua institusi pendidikan dimana putri saya memasukkan aplikasi. Mekanisme di Institute "R" adalah sebagai berikut: Offer Letter diterbitkan dalam 3 putaran yaitu di Desember 2024, Awal Januari 2025, dan 28 Januari 2025, sembari melihat ketersediaan kursi bagi mahasiswa baru disetiap putaran. Mekanisme di "V" University, diawali dengan Online Test, kemudian dilanjutkan Online Interview and Assessment, hingga kemudian diterbitkan Offer Letter.

Kira-kira di minggu kedua bulan Januari 2025, Offer Letter dari "V" University terbit. Kami sungguh bersyukur untuk titik terang dari Tuhan bagi putri sulung kami melanjutkan studinya. Kita mendoakan Offer Letter tersebut untuk meminta kehendak Tuhan yang jadi. Keluarga kami masih sangat berharap bahwa Institute "R" akan juga menerbitkan Offer Letter bagi putri kami. Kami berdoa supaya Tuhan yang menunjukkan dimana putri sulung kami akan menempuh studi lanjutnya. 

Mengingat Program Nursing sangat kompetitif dan kursi tersebut diidamkan banyak calon mahasiswa. "V" University menghubungi kami menyampaikan bahwa jika kami menginginkan kursi sebagai mahasiswa baru di intitusi tersebut, maka kami perlu segera accept Offer Letter yang telah diterbitkan dan hadir secara fisik di negara tersebut sebelum akhir Januari 2024. Keluarga kami terus mendoakan dan meminta petunjuk dari Tuhan, apa yang harus kami putuskan.

Pada tanggal 15 Januari 2025, saat doa malam bersama, kami menyampaikan kepada Tuhan bahwa jika hingga tanggal 16 Januari 2025 pukul 13.00 tidak ada perkembangan menggembirakan dari Institute "R" maka kami akan accept Offer Letter dari "V" University. Keesokan harinya, pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 10.00, Institute "R" membalas email yang putri kami kirimkan. Mereka memberi informasi bahwa Offer Letter untuk kandidat yang qualified telah terbit untuk putaran pertama dan kedua. Proses seleksi sangat kompetitif, jika masih kursi tersedia, maka pada tanggal 28 Januari 2025 akan terbit Offer Letter untuk putaran ketiga. Dan mereka menyampaikan bahwa putri saya ada dalam list yang akan berkompetisi untuk mendapatkan Offer Letter diputaran ketiga tersebut. Kami sangat bersyukur karena Tuhan menjawab doa kami. Tuhan menunjukkan bahwa Institute "R" tidak memberikan kepastian apa-apa. Secara timeline juga tidak match dan menjadi sangat berisiko bagi putri sulung kami, jika kami tidak segera accept Offer Letter dari "V" University.

Sumber: Alkitab - TB
Sumber: Alkitab - TB
Tuhan tahu apa yang terbaik bagi putri saya. Tuhan sudah menyiapkan rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, Tuhan memberikan kepada putri kami hari depan yang penuh harapan. Kami sekeluarga berdoa bersama dan memutuskan untuk accept Offer Letter dari "V" University. Putri kami, istri saya, dan saya melupakan Institute "R" dan melangkah kedepan untuk mempersiapkan keberangkatan putri kami.

Jejak penyertaan Tuhan terus terlihat sepanjang kami mempersiapkan keberangkatan putri kami. Tuhan membukakan jalan ditengah berbagai kendala yang keluarga kami hadapi. Tuhan juga mempertemukan kami dengan orang-orang baik. Keluarga kami sepakat untuk putri saya berangkat pada tanggal 30 Januari 2025.

Tantangan berikutnya adalah mencari akomodasi. Biaya akomodasi di kota dan negara tujuan putri saya menempuh studi lanjut tidak murah. Namun demikian, sekali lagi Tuhan menunjukkan kebaikan dan penyertaanNya. Ada saja jalan yang Tuhan bukakan untuk kebutuhan akomodasi putri kami.

Pada tanggal 28 Januari 2025, tanpa disangka-sangka, Offer Letter dari Institute "R" terbit bagi putri kami. Kami sekeluarga shock atas berita baik ini. Kami semua down dan sedih, berbagai perasaan berkecamuk. Institute "R" merupakan institusi yang diidamkan dengan berbagai keunggulannya. Namun demikian kami tidak mungkin mundur dari "V" University. Saya berdoa, saya bertanya apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kami. Kenapa Tuhan memberikan Offer Letter dalam timing yang tidak tepat? Kami ingat kembali momen momen pergumulan kami menerima Offer Letter dari "V" University. Kami mengingat kembali bagaimana saat itu kami berdoa dan hanya mengandalkan Tuhan saat akan mengambil keputusan accept Offer Letter dari "V" University.

Dalam benak saya, saya teringat kisah di Alkitab, pada Kejadian 13, tentang perdebatan Abraham (saat itu disebut Abram) dan Lot karena ternak mereka banyak. Saat itu Lot memilih dengan mata jasmaninya. Lot melihat bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya. Daerah yang dipilih oleh Lot adalah Sodom dan Gomora. Saat itu, pilihan menurut hikmat dan pandangan manusia, daerah yang terbaik adalah Sodom dan Gomora, tetapi ternyata kedepan lokasi itu membawa masalah dalam kehidupan Lot. Bahkan Sodom dan Gomora berakhir dihancurkan oleh Tuhan.

Saya menguatkan istri saya dan putri saya dengan menceritakan kisah tersebut. Saya menyampaikan bahwa Tuhan tahu yang terbaik untuk putri kami. Saat itu istri saya mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat sulit untuk saya jawab. Istri saya bertanya, "Bagaimana jika kemarin kita terburu-buru dan tidak peka pada tuntunan Tuhan. Tetapi menggunakan pikiran kita pribadi?" Saya terdiam tanpa bisa menjawab. Saya hanya berdoa, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan.

Saat itu Tuhan ingatkan saya pada kisah Abram yang membahayakan rencana Tuhan saat berhadapan dengan Firaun, raja Mesir (Kejadian 12) dan Abimelekh, raja Gerar (Kejadian 20). Abram membuat skenario dengan mengatakan bahwa Sarai adalah saudaranya dan bukan istrinya. Akibat perkataan Abram ini, Firaun dan Abimelekh, mengambil Sarai sebagai istrinya. Tuhan mengintervensi agar kegagalan Abraham untuk taat, tidak membuat rencana Nya berantakan. Kejadian 12:17 menyebutkan Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun dan seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. Kejadian 20:3 menceritakan bahwa Allah datang kepada Abimelekh melalui mimpi serta berfirman kepadanya bahwa Sarai sudah bersuami. Tuhan tidak membiar kegagalan Abram untuk hidup benar dihadapan Tuhan menggagalkan penggenapan janji Tuhan kepada Abram.

Saya sampaikan kepada istri dan putri kami bahwa saat kita memulai segala sesuatu kita sudah berdoa meminta Tuhan buka jalan. Tetapi bagaimanapun saya tetaplah manusia yang bisa membuat kesalahan. Namun demikian sekalipun saya salah ambil keputusan untuk keluarga saya, saya sangat yakin bahwa Tuhan akan mengintervensi dan kembalikan kami kepada jalan dan rancangan damai sejahtera Tuhan.

Mendengar penjelasan tersebut, putri saya bisa menerima. Sedangkan istri saya masih perlu waktu untuk sendiri dan mencerna apa sedang yang terjadi. Saya pun mengambil kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhan Yesus. Beberapa saat kemudian, istri saya menghampiri saya dan mengatakan bahwa dirinya telah menerima bahwa putri kami akan menempuh studi lanjut di "V" University.

Setelah itu kami semua kembali berdoa dan menangis dengan hancur hati dihadapan Tuhan. Kami menyadari bahwa apa yang nampaknya baik tidak selalu harus menjadi bagian kami. Bagian kami adalah apa yang Tuhan pandang baik bagi kami. Kami lebih percaya kepada penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dibandingkan dengan pemahaman kami sendiri. Kami sekeluarga mendapatkan damai sejahtera setelah kami berdoa.

Hari ini, Kamis, 30 Januari 2025, pukul 11.15, putri kami berangkat untuk mengejar cita-cita nya. Setelah 18 tahun selalu bersama dengan kami, kini waktunya putri kami berproses bersama dengan Tuhan. Kalau kemarin putri saya mengenal Tuhan dari pengalaman hidup kami sebagai orang tua. Kini putri saya akan mengalami Tuhan secara pribadi.

Saya betul-betul merasakan bagaimana penyertaan Tuhan nyata dalam perjalanan kehidupan keluarga saya. Apakah pergumulan keluarga kami telah berakhir? Saya sangat yakin, didepan masih banyak pergumulan yang perlu kami hadapi. Namun kami yakin dan percaya bahwa penyertaan Tuhan lebih dari cukup untuk membawa kami keluar dari pergumulan dengan berkemenangan. Perjalanan iman keluarga kami mengajarkan beberapa hal kepada saya, yaitu:

  • Tanpa Tuhan, saya sangat terbatas dan tidak bisa berbuat apa-apa.
  • Rencana Tuhan adalah yang terbaik, meskipun kadang tidak dapat kita pahami, tetapi Tuhan punya rancangan rancangan damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan.
  • Sekalipun kita tanpa sengaja salah melangkah, Tuhan akan mengintervensi dan membawa kita kembali pada penggenapan rencana Nya.

Segala pujian dan kemuliaan hanya bagi nama Tuhan.

=p.adi=

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun