Pada tanggal 15 Januari 2025, saat doa malam bersama, kami menyampaikan kepada Tuhan bahwa jika hingga tanggal 16 Januari 2025 pukul 13.00 tidak ada perkembangan menggembirakan dari Institute "R" maka kami akan accept Offer Letter dari "V" University. Keesokan harinya, pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 10.00, Institute "R" membalas email yang putri kami kirimkan. Mereka memberi informasi bahwa Offer Letter untuk kandidat yang qualified telah terbit untuk putaran pertama dan kedua. Proses seleksi sangat kompetitif, jika masih kursi tersedia, maka pada tanggal 28 Januari 2025 akan terbit Offer Letter untuk putaran ketiga. Dan mereka menyampaikan bahwa putri saya ada dalam list yang akan berkompetisi untuk mendapatkan Offer Letter diputaran ketiga tersebut. Kami sangat bersyukur karena Tuhan menjawab doa kami. Tuhan menunjukkan bahwa Institute "R" tidak memberikan kepastian apa-apa. Secara timeline juga tidak match dan menjadi sangat berisiko bagi putri sulung kami, jika kami tidak segera accept Offer Letter dari "V" University.
Tuhan tahu apa yang terbaik bagi putri saya. Tuhan sudah menyiapkan rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, Tuhan memberikan kepada putri kami hari depan yang penuh harapan. Kami sekeluarga berdoa bersama dan memutuskan untuk accept Offer Letter dari "V" University. Putri kami, istri saya, dan saya melupakan Institute "R" dan melangkah kedepan untuk mempersiapkan keberangkatan putri kami.
Jejak penyertaan Tuhan terus terlihat sepanjang kami mempersiapkan keberangkatan putri kami. Tuhan membukakan jalan ditengah berbagai kendala yang keluarga kami hadapi. Tuhan juga mempertemukan kami dengan orang-orang baik. Keluarga kami sepakat untuk putri saya berangkat pada tanggal 30 Januari 2025.
Tantangan berikutnya adalah mencari akomodasi. Biaya akomodasi di kota dan negara tujuan putri saya menempuh studi lanjut tidak murah. Namun demikian, sekali lagi Tuhan menunjukkan kebaikan dan penyertaanNya. Ada saja jalan yang Tuhan bukakan untuk kebutuhan akomodasi putri kami.
Pada tanggal 28 Januari 2025, tanpa disangka-sangka, Offer Letter dari Institute "R" terbit bagi putri kami. Kami sekeluarga shock atas berita baik ini. Kami semua down dan sedih, berbagai perasaan berkecamuk. Institute "R" merupakan institusi yang diidamkan dengan berbagai keunggulannya. Namun demikian kami tidak mungkin mundur dari "V" University. Saya berdoa, saya bertanya apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kami. Kenapa Tuhan memberikan Offer Letter dalam timing yang tidak tepat? Kami ingat kembali momen momen pergumulan kami menerima Offer Letter dari "V" University. Kami mengingat kembali bagaimana saat itu kami berdoa dan hanya mengandalkan Tuhan saat akan mengambil keputusan accept Offer Letter dari "V" University.
Dalam benak saya, saya teringat kisah di Alkitab, pada Kejadian 13, tentang perdebatan Abraham (saat itu disebut Abram) dan Lot karena ternak mereka banyak. Saat itu Lot memilih dengan mata jasmaninya. Lot melihat bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya. Daerah yang dipilih oleh Lot adalah Sodom dan Gomora. Saat itu, pilihan menurut hikmat dan pandangan manusia, daerah yang terbaik adalah Sodom dan Gomora, tetapi ternyata kedepan lokasi itu membawa masalah dalam kehidupan Lot. Bahkan Sodom dan Gomora berakhir dihancurkan oleh Tuhan.
Saya menguatkan istri saya dan putri saya dengan menceritakan kisah tersebut. Saya menyampaikan bahwa Tuhan tahu yang terbaik untuk putri kami. Saat itu istri saya mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat sulit untuk saya jawab. Istri saya bertanya, "Bagaimana jika kemarin kita terburu-buru dan tidak peka pada tuntunan Tuhan. Tetapi menggunakan pikiran kita pribadi?" Saya terdiam tanpa bisa menjawab. Saya hanya berdoa, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan.
Saat itu Tuhan ingatkan saya pada kisah Abram yang membahayakan rencana Tuhan saat berhadapan dengan Firaun, raja Mesir (Kejadian 12) dan Abimelekh, raja Gerar (Kejadian 20). Abram membuat skenario dengan mengatakan bahwa Sarai adalah saudaranya dan bukan istrinya. Akibat perkataan Abram ini, Firaun dan Abimelekh, mengambil Sarai sebagai istrinya. Tuhan mengintervensi agar kegagalan Abraham untuk taat, tidak membuat rencana Nya berantakan. Kejadian 12:17 menyebutkan Tuhan menimpakan tulah yang hebat kepada Firaun dan seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. Kejadian 20:3 menceritakan bahwa Allah datang kepada Abimelekh melalui mimpi serta berfirman kepadanya bahwa Sarai sudah bersuami. Tuhan tidak membiar kegagalan Abram untuk hidup benar dihadapan Tuhan menggagalkan penggenapan janji Tuhan kepada Abram.
Saya sampaikan kepada istri dan putri kami bahwa saat kita memulai segala sesuatu kita sudah berdoa meminta Tuhan buka jalan. Tetapi bagaimanapun saya tetaplah manusia yang bisa membuat kesalahan. Namun demikian sekalipun saya salah ambil keputusan untuk keluarga saya, saya sangat yakin bahwa Tuhan akan mengintervensi dan kembalikan kami kepada jalan dan rancangan damai sejahtera Tuhan.
Mendengar penjelasan tersebut, putri saya bisa menerima. Sedangkan istri saya masih perlu waktu untuk sendiri dan mencerna apa sedang yang terjadi. Saya pun mengambil kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhan Yesus. Beberapa saat kemudian, istri saya menghampiri saya dan mengatakan bahwa dirinya telah menerima bahwa putri kami akan menempuh studi lanjut di "V" University.
Setelah itu kami semua kembali berdoa dan menangis dengan hancur hati dihadapan Tuhan. Kami menyadari bahwa apa yang nampaknya baik tidak selalu harus menjadi bagian kami. Bagian kami adalah apa yang Tuhan pandang baik bagi kami. Kami lebih percaya kepada penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dibandingkan dengan pemahaman kami sendiri. Kami sekeluarga mendapatkan damai sejahtera setelah kami berdoa.
Hari ini, Kamis, 30 Januari 2025, pukul 11.15, putri kami berangkat untuk mengejar cita-cita nya. Setelah 18 tahun selalu bersama dengan kami, kini waktunya putri kami berproses bersama dengan Tuhan. Kalau kemarin putri saya mengenal Tuhan dari pengalaman hidup kami sebagai orang tua. Kini putri saya akan mengalami Tuhan secara pribadi.