Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taat Tanpa Modifikasi!

10 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan itu peduli! Saat kita hampir membuat keputusan yang tidak seperti kehendak Tuhan, Tuhan tidak tinggal diam! Tuhan melakukan intervensi dengan memberikan arahan. Pertanyaannya, apakah kita mau peka pada arahan Tuhan? Apakah kita mau taat saat Tuhan arahkan?

Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: ”Orang ini pun tidak dipilih Tuhan.” Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: ”Orang ini pun tidak dipilih Tuhan.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: ”Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai: ”Inikah anakmu semuanya?” Jawabnya: ”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai: ”Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.”
1 Samuel 16:8‭-‬11 TB

https://bible.com/id/bible/306/1sa.16.8-11.TB

Samuel peka terhadap tuntunan Tuhan dan Samuel taat! Ketaatan Samuel saat itu menempatkan Samuel dan Isai dalam situasi yang awkward. Barisan anak Isai yang dihadirkan sudah habis. Tapi tidak ada yang Tuhan pilih. Samuel bisa saja berpikir 'jangan jangan saya salah mendengar suara Tuhan tentang mana yang harus dipilih'. Tetapi Samuel dengan tegas berkata: Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai: ”Inikah anakmu semuanya?” Samuel tahu, Tuhan tidak pernah salah. Jika yang hadir di depan mata tidak sama dengan yang Tuhan arahkan, maka ada yang salah dengan yang tampil di depan mata Samuel. Bukan Tuhan yang salah, tetapi kita yang harus berupaya melakukan kehendak Tuhan. Saat Samuel dengan tegas mengatakan apa yang menjadi firman Tuhan, Samuel menemukan fakta bahwa memang benar ada anak Isai yang belum hadir,  ”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.”

Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman: ”Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
1 Samuel 16:12‭-‬13 TB

https://bible.com/id/bible/306/1sa.16.12-13.TB

Setelah Daud tiba, bukan Samuel yang berinisiatif mengurapi Daud hanya karena berpikir bahwa ini adalah anak yang terakhir, maka pasti ini yang harus diurapi. Tetapi Tuhan berfirman: ”Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Baru kemudian Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud. Ketaatan Samuel kedepan membuat bangsa Israel memiliki raja yang membawa Israel pada kejayaannya.

Hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini:
1. Relasi dengan Tuhan membuat kita bisa jujur dengan hati dan perasaan kita, tetapi hidup berdasarkan arahan Tuhan, bukan dikendalikan oleh hati dan perasaan kita.
2. Perlu upaya aktif dari kita untuk mau mendengarkan dan taat pada Tuhan.
3. Saat fakta tidak sama Firman Tuhan, maka Firman Tuhan yang benar. Taati Firman dan fakta akan mengikuti! Jangan sebaliknya, memodifikasi Firman Tuhan disesuaikan dengan fakta yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun