Tuhan itu peduli! Saat kita hampir membuat keputusan yang tidak seperti kehendak Tuhan, Tuhan tidak tinggal diam! Tuhan melakukan intervensi dengan memberikan arahan. Pertanyaannya, apakah kita mau peka pada arahan Tuhan? Apakah kita mau taat saat Tuhan arahkan?
Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: ”Orang ini pun tidak dipilih Tuhan.” Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: ”Orang ini pun tidak dipilih Tuhan.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: ”Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai: ”Inikah anakmu semuanya?” Jawabnya: ”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai: ”Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.”
1 Samuel 16:8-11 TB
https://bible.com/id/bible/306/1sa.16.8-11.TB
Samuel peka terhadap tuntunan Tuhan dan Samuel taat! Ketaatan Samuel saat itu menempatkan Samuel dan Isai dalam situasi yang awkward. Barisan anak Isai yang dihadirkan sudah habis. Tapi tidak ada yang Tuhan pilih. Samuel bisa saja berpikir 'jangan jangan saya salah mendengar suara Tuhan tentang mana yang harus dipilih'. Tetapi Samuel dengan tegas berkata: Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai: ”Inikah anakmu semuanya?” Samuel tahu, Tuhan tidak pernah salah. Jika yang hadir di depan mata tidak sama dengan yang Tuhan arahkan, maka ada yang salah dengan yang tampil di depan mata Samuel. Bukan Tuhan yang salah, tetapi kita yang harus berupaya melakukan kehendak Tuhan. Saat Samuel dengan tegas mengatakan apa yang menjadi firman Tuhan, Samuel menemukan fakta bahwa memang benar ada anak Isai yang belum hadir, ”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.”
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman: ”Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
1 Samuel 16:12-13 TB
https://bible.com/id/bible/306/1sa.16.12-13.TB
Setelah Daud tiba, bukan Samuel yang berinisiatif mengurapi Daud hanya karena berpikir bahwa ini adalah anak yang terakhir, maka pasti ini yang harus diurapi. Tetapi Tuhan berfirman: ”Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Baru kemudian Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud. Ketaatan Samuel kedepan membuat bangsa Israel memiliki raja yang membawa Israel pada kejayaannya.
Hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini:
1. Relasi dengan Tuhan membuat kita bisa jujur dengan hati dan perasaan kita, tetapi hidup berdasarkan arahan Tuhan, bukan dikendalikan oleh hati dan perasaan kita.
2. Perlu upaya aktif dari kita untuk mau mendengarkan dan taat pada Tuhan.
3. Saat fakta tidak sama Firman Tuhan, maka Firman Tuhan yang benar. Taati Firman dan fakta akan mengikuti! Jangan sebaliknya, memodifikasi Firman Tuhan disesuaikan dengan fakta yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H