Mohon tunggu...
P. Adi
P. Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tenanglah! Aku ini, jangan takut!

26 September 2024   05:00 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan Alkitab:
Matius 14:22-33

Bacaan Alkitab kita hari ini diawali dengan dua kisah besar yang mendahului yaitu: Yohanes Pembaptis dibunuh dan kisah Yesus memberi makan lima ribu orang. Sebuah turbulensi dalam perjalanan kehidupan para murid Yesus. Diawali dengan terbunuhnya seorang nabi yang telah membuka jalan bagi Tuhan Yesus, diikuti dengan ribuan orang yang mencari Yesus karena butuh pengajaran Tuhan Yesus sepeninggalan Yohanes Pembaptis. Ribuan orang ini pula yang kemudian membawa para murid melihat mukjizat 5 roti dan 2 ikan yang ternyata kemudian cukup untuk memberi makan ribuan orang laki laki.

Matius 14:22-24 TB
[22] Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. [23] Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. [24] Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

https://bible.com/bible/306/mat.14.22-24.TB

Setelah kisah mukjizat 5 roti dan 2 ikan memberi makan ribuan orang, Tuhan Yesus memberi perintah pada murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang. Dan ternyata dalam perjalanan menuju ke seberang, perahu murid-murid-Nya mengalami situasi yang tidak mudah, diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Situasi ini bisa menjadi relevan dengan hidup kita. Bisa jadi kita merasa bahwa kita sedang mengikuti perintah Tuhan, tapi mengapa situasi yang tidak mudah yang kita hadapi?

Matius 14:25-26 TB
[25] Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. [26] Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: ”Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut.

https://bible.com/bible/306/mat.14.25-26.TB

Apakah Tuhan Yesus tidak tahu bahwa para murid menghadapi badai? Yesus tahu! Yesus datang menghampiri para murid yang sedang ketakutan menghadapi badai. Kesulitan dan tantangan yang para murid hadapi membuat mereka tidak bisa mengenali Yesus, bahkan mereka salah mengenalinya sebagai hantu! Dua ayat ini mengingatkan kita untuk memiliki pengenalan yang benar tentang Yesus, sehingga apapun situasinya kita tetap peka pada tuntunan dan arahan Tuhan Yesus melalui Firman-Nya.

Matius 14:27-28 TB
[27] Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: ”Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” [28] Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: ”Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”

https://bible.com/bible/306/mat.14.27-28.TB

Tuhan Yesus tahu ketakutan para muridnya. Dan Tuhan Yesus tahu bahwa ketakutan mereka menutup pengenalan mereka kepada Tuhan, sehingga Tuhan Yesus berkata, ”Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Ada dua hal yang Tuhan Yesus lakukan bagi para muridNya: menenangkan mereka dan mengingatkan mereka siapa Dia. Alkitab yang kita percayai mencatat cukup banyak tentang pentingnya ketenangan dalam hidup kita, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun