Mohon tunggu...
Prayonne Adi
Prayonne Adi Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta teh dan kopi yang selalu mencari kesempatan untuk menjadikan hidupnya berkat bagi orang lain.

Penulis adalah suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang putri. Dengan latar belakang sebagai akademisi, penulis menemukan sukacita dalam membantu orang lain menemukan makna kehidupan mereka bersama Tuhan Yesus. Penulis berkomitmen kepada Tuhan Yesus untuk mengunggah tulisan yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap hari Senin pagi dan Kamis pagi. Melalui kanal ini, penulis ingin bersama-sama membangun kehidupan yang benar didalam Tuhan Yesus!

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Life Begins at Forty?

25 September 2024   05:00 Diperbarui: 27 September 2024   10:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi, Suasana menjelang Sunset di Pantai Kelan - Tuban, Badung Bali

Dokumentasi pribadi, Suasana menjelang Sunset di Pantai Kelan - Tuban, Badung Bali
Dokumentasi pribadi, Suasana menjelang Sunset di Pantai Kelan - Tuban, Badung Bali

Dan sudah banyak kali saya bersama istri menjumpai mereka saat mereka sudah menjadi 'seseorang'. Tuhan Yesus, jadikan saya pendamping yang sepadan bagi istri saya dan terus mendukungnya untuk menjadi berkat bagi anak anak muda.

Dalam dunia berjemaat dan pelayanan di rumah Tuhan, saya bersyukur sekali bahwa hari ini Tuhan Yesus memberikan sebuah privilege bagi saya untuk melayani di gereja lokal saya, khususnya melalui Communication Department. 

Sebuah peran yang telah saya gumuli dalam keseharian pekerjaan saya. Dan melalui pelayanan di ranah media ini, saya berkesempatan untuk turut berpartisipasi dalam mewartakan kebenaran Kristus melalui media dan internet, sebuah tools yang memungkinkan Firman Tuhan diwartakan secara luas hingga ke pelosok. 

Saya juga sangat bersyukur bahwa hari ini saya bertumbuh dalam keluarga rohani, Connect Group, yang terus membantu saya bersama keluarga  untuk terus menjaga hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.  

Sekali lagi, bukankah sebuah hidup yang berkelimpahan yang telah saya miliki dalam Kristus? Dengan kehidupan seberlimpah itu, apa lagi yang perlu saya minta sebagai hadiah? Hahahahah... 

Sebuah pemikiran dalam bentuk pertanyaan yang muncul dalam hati saya, yaitu "Apa yang saya bisa lakukan dalam hidup saya untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain, Tuhan?" Pertanyaan inilah yang akhirnya menggiring saya membuat akun Kompasiana dan menjadi seorang Kompasianer.

Dokumentasi pribadi, Pemandangan Gunung Semeru dari pesawat yang menerbangkan saya bersama istri ke Bali
Dokumentasi pribadi, Pemandangan Gunung Semeru dari pesawat yang menerbangkan saya bersama istri ke Bali
Pagi itu, di dalam penerbangan yang mengantarkan saya bersama istri menuju Denpasar Bali, Tuhan ingatkan saya pada platform Kompasiana. Dan Tuhan juga ingatkan tulisan-tulisan sederhana saya di aplikasi catatan di telepon genggam saya. 

Pada aplikasi itu saya banyak mencatat rhema dari renungan Firman Tuhan yang saya baca, atau catatan kotbah dari hamba Tuhan yang saya dengar. 

Catatan itu sering saya bagikan kepada keluarga rohani saya di Connect Group serta kolega saya di pekerjaan. Pagi itu seolah Tuhan menjawab pertanyaan saya dengan sebersit ingatan tentang platform Kompasiana dan catatan yang ada di telepon genggam saya itu. 

Tetapi hati saya masih ragu untuk berkomitmen membuka sebuah blog dan secara rutin menulis. Berbagai pemikiran seperti 'siapa yang mau membaca?' atau 'apakah saya bisa secara konsisten terus menulis ditengah kesibukan?' dan pemikiran yang melemahkan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun