Mohon tunggu...
Rennie Wihardani
Rennie Wihardani Mohon Tunggu... Human Resources - CHRO | Sahabat Generasi Emas | Ketua Kartini DPD Perindo Kota Bekasi

CHRO | Sahabat Generasi Emas | Ketua Kartini DPD Perindo Kota Bekasi | expert in career development, competency and performance employee | renniewihardani6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenal Jalur Persiapan Kelas Industri di PPDB, Setelah Lulus ke Mana?

5 Juni 2023   03:25 Diperbarui: 9 Juni 2023   04:30 5393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PPDB. (Foto:RONY ARIYANTO NUGROHO via kompas.com)

PERTENGAHAN tahun merupakan momen berburu sekolah. Orangtua, terutama kaum ibu, bisa uring-uringan untuk urusan yang satu ini.

Semua orangtua sudah pasti menginginkan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya. Pendidikan merupakan kunci untuk menggapai masa depan yang harus lebih baik daripada hari ini.

Banyak orangtua menginginkan anaknya masuk sekolah negeri. Untuk jenjang SD sampai SMA, proses mendaftar ke sekolah negeri dilakukan lewat program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

PPDB diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Jenjang SD dan SMP oleh pemerintah kota/kabupaten dan jenjang SMA oleh pemerintah provinsi (pemprov).

Saat ini, Pemprov Jawa Barat telah memulai proses penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMK tahun 2023. PPDB ini berlaku untuk seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.

PPDB SMK negeri di Jawa Barat 2023 terdiri atas dua tahap.

Tahap satu dibuka 6-10 Juni 2023 untuk jalur afirmasi, prioritas terdekat, perpindahan tugas orangtua siswa, prestasi kejuaraan, dan persiapan kelas industri.

Sedangkan tahap 2 dibuka 26-28 Juni dan 30 Juni 2023. PPDB tahap dua hanya dibuka untuk jalur prestasi rapor umum. Bagaimana kuotanya?

1. Kuota Jalur Afirmasi sebesar 20 persen.

Perinciannya, 12 persen untuk keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), lima persen untuk kondisi tertentu, dan 3 persen untuk peserta didik berkebutuhan khusus

2. Jalur Prioritas Terdekat, kuotanya 10 persen.

3. Jalur Prestasi Kejuaraan, kuotanya 5 persen

4. Jalur pindah tugas orangtua siswa, kuotanya 5 persen.

Tahap Dua

Pada tahap dua hanya tersedia Jalur Prestasi Nilai Rapor Umum dengan kuota 60 persen yang terbagi atas:

1. Jalur persiapan kelas industri 35 persen
2. Jalur umum 25 persen.

Melihat komposisi di atas, tahap dua PPDB SMK Jabar bakal menjadi tumpuan para lulusan SMP yang berminat masuk SMK negeri.

Apa yang dinilai pada PDB tahap dua ini? Seleksi pada tahap dua PPDB SMK dilakukan oleh sistem berdasarkan total nilai rata-rata semester 1-5 pada rapor SMP dikali bobot.

Nilai rata-rata yang dimaksud adalah nilai lima mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris.

Jika pada batas kuota ada nilai sama, baru dilakukan pemeringkatan berdasarkan usia. Seleksi oleh sistem ini kemudian dibawa ke rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk ditetapkan sebagai hasil PPDB.

Berikut ini contoh pembobotan nilai mata pelajaran pada tahap 2 PPDB SMK pada jalur persiapan kelas industri

1. Bidang Keahlian Energi dan pertambangan :

Pembobotan: Bahasa Indonesia (2), Matematika (3), IPA (3), IPS (1), Bahasa Inggris (2)

2. Bidang Keahlian Teknologi Informasi

Pembobotan: Bahasa Indonesia (2), Matematika (3), IPA( 3), IPS (1), Bahasa Inggris (2)

Dari aturan ini terlihat persaingan pada jalur persiapan kelas industri akan sangat ketat.

Siswa dengan nilai rata-rata tinggi relatif bisa lolos seleksi sedangkan yang nilai rata-ratanya kurang tinggi, bakal menghadapi persaingan berat.

Lulusan SMK

Siswi SMKN 6 Yogyakarta melakukan praktik pembuatan roti | vokasi.kemdikbud.go.id
Siswi SMKN 6 Yogyakarta melakukan praktik pembuatan roti | vokasi.kemdikbud.go.id

Bagi yang masih ragu mendaftar ke SMK, kisah yang mencuat jadi berita nasional ini mungkin bisa memberikan gambaran.

Kisah ini dibagikan di media sosial oleh lulusan perguruan tinggi yang kemudian jadi viral dan jadi berita di beberapa media, termasuk Kompas.com.

"Bener2 stress dan gk bisa diterima akal sih, ceritanya saya melamar kerja di PT PAL, saya lulusan UI teknik mesin 2022...Saya beserta teman-teman ada 15 orang tapi dikalahin sama bapak2 umur 30 an. Bapaknya juga hanya lulusan STM+sertifikat Welding dan pengalaman kerja di Italia Eropa tepatnya di Fincantieri katanya...," tulis si pengunggah yang dimuat di Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Kisah tersebut ditanggapi Arfi'an Fuadi, pendiri sekaligus pemilik Dtech Engineering. Arfi'an Fuadi yang juga lulusan SMK pernah merasakan hal yang sama beberapa tahun lalu.

"Saat itu saya umur 24 tahun, tapi saya sudah dapat pengalaman dan sertifikat internasional," ujar Arfi'an.

Sebagai pengusaha Arfian menilai, pendekatan pembelajaran berbasis teaching factory maupun project based learning yang saat ini diterapkan di SMK, membuat pendidikan dan pelatihan vokasi mampu melahirkan lulusan-lulusan yang sudah siap untuk bekerja.
Hal itu juga yang membuat lulusan vokasi berpeluang lebih dilirik di dunia kerja.  

"Akhir-akhir ini saya melihat memang gencar sekali lulusan SMK dibekali kompetensi lebih," kata Arfi'an dikutip dari okasi.kemdikbud.go.id.

Menurut Arfian, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) memang membutuhkan calon karyawan yang memiliki nilai lebih. Mereka tidak hanya punya kompetensi, tetapi juga punya nilai-nilai lain yang membuat mereka bisa diterima di dunia kerja dan dapat bersaing di pasar tenaga kerja.

"Titik berat perusahaan sekarang ada beberapa poin. Untuk saya pribadi sebagai pengusaha di bidang teknologi, kami membutuhkan karyawan dengan nilai-nilai seperti attitude, experience, dedication, willingness to grow, dan soft skills," kata Arfian.

Soft skills yang dimaksud Arfi'an adalah kemampuan untuk bekerja dalam tim. Calon pekerja juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta awareness level atau level kepedulian yang tinggi.

Sayangnya, nilai-nilai tersebut cenderung jarang diperhatikan karena memang tidak ada dalam text book. Sebaliknya, nilai-nilai tersebut cenderung hanya bisa didapatkan dari pengalaman saat terjun langsung ke dunia industri.

"Menurut saya, lingkungan pendidikan selama ini cenderung gagal memberikan experience ke peserta didik, baik itu experience riset maupun experience, untuk mengerjakan suatu project atau pekerjaan seperti pada dunia kerja," ujar Arfi'an.

Hal tersebut berbeda dari pendidikan vokasi yang cenderung mengedepankan praktik. Lulusan pendidikan vokasi umumnya lebih memiliki pengalaman yang mereka dapatkan dari berbagai project-project selama belajar maupun melalui magang kerja yang memang menjadi salah satu program wajib bagi peserta didik vokasi.

Sejak di bangku sekolah, siswa atau mahasiswa vokasi juga sudah diperkenalkan dan dibekali dengan budaya kerja atau budaya industri, termasuk dengan nilai-nilai yang diinginkan oleh industri.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika lulusan vokasi memiliki peluang lebih saat bersaing di pasar kerja, terlebih mereka telah dilengkapi dengan sertifikat kompetensi.

Dengan telah dikeluarkannya kebijakan PPDB SMK 2023 Propinsi Jawa Barat yang ramah pada jalur vokasi, menunjukkan telah terintegrasinya program serapan lulusan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Harapannya program bersama beberapa Kementerian berupa Link and Match bagi lulusan dengan dunia kerja yang telah berjalan beberapa tahun.

Dapat lebih nyata agar asosiasi dan dunia industri lebih banyak yang terlibat aktif dalam mengembangkan dan menyerap lulusan yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan tertentu agar mengurangi kesenjangan antara permintaan dan pasokan tenaga kerja. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun