Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ini Alasan Kenapa Jokowi Perlu Waspadai Situasi Terkini

23 November 2023   14:50 Diperbarui: 23 November 2023   15:28 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lawan politik Presiden Jokowi baik parpol, elit politik, cendekiawan, budayawan, terus membuat pernyataan tidak puas. Bahkan mantan Wapres Jusuf Kalla mengingatkan pemerintah bisa jatuh apabila menghadapi dua krisis sekaligus, yakni krisis politik dan ekonomi.

Nah, kini ada puluhan mahasiswa dari sejumlah universitas menyuarakan Sumpah Pemuda 2.0 untuk melawan politik dinasti. Pernyataan yang mereka buat:

"[...] Menjelang Pemilu 2024, kami pun terus dipertontonkan dengan pemberangusan ruang-ruang sipil dan matinya konsepsi negara hukum.

Pemufakatan jahat para elit politik dan lembaga peradilan membuktikan bahwa kini kita bukan lagi negara hukum, melainkan negara kekuasaan, hukum diubah semulus mungkin untuk melanggengkan kekuasaan juga keluarga dan kekuasaan dipakai untuk mengubah hukum dengan seenaknya.

Masyarakat kritis di ruang-ruang sipil yang menyampaikan nalar kritisnya pun tak jarang dihadiahi dengan intimidasi, represi, dan kekerasan yang tiada habisnya oleh alat-alat negara.

Mulai hari ini, pemuda di seluruh pelosok Indonesia kembali akan bersumpah. Kami akan berjanji melakukan segala cara dan upaya demi tegaknya demokrasi, konstitusi, supremasi hukum, dan cerahnya masa depan bangsa. [...]." (selengkapnya baca di sini).

Analisis

Menurut Pendiri Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual, Minggu (12/11/2023), hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi akhir Oktober sampai awal November masih lumayan 75,8%, meskipun dibanding survei bulan Juni saat itu 81%. 

Mengapa beberapa pihak terus menyerang presiden? Mengapa tidak menyerang Prabowo?

Ini disebabkan karena peran Pak Jokowi yang dinilai sebagai sentral pilpres atau king maker. Besarnya keyakinan siapapun yang didukungnya pasti menang.

Nah, kebijakan Pak Jokowi yang merestui Gibran menjadi cawapres melalui release keputusan MK membuat publik bergejolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun