Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Berbagi Wawasan Intelijen Merebut Suara Santri

28 Oktober 2023   14:14 Diperbarui: 28 Oktober 2023   19:20 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang Santri hanya salah satu penentu dalam pilpres, ada faktor lain seperti konstituen kaum muda (millenial), kader dan simpatisan parpol serta pengaruh konstituen yang mencintai pak Jokowi , berkisar 70-80 persen kepercayaan kepadanya. Ketiga faktor ini akan penulis analisis pada artikel tersendiri 

Kesimpulan 

Dalam norma, etika dan budaya pesantren, secara teori yang pertama harus direbut adalah hati para kiai utamanya, dalam bahasa militer Kodal dan rentang kendali jelas. 

Para generasi penerus serta mantan santrinya di mana pun berada akan tetap cium tangan dan manut kepada sang Kiai. Kira-kira begitu sedikit pengalaman Pray yang pernah ikut blusukan ke pesantren NU. Semoga bermanfaat. Pray Old Soldier.

Oleh: Marsda Pur Prayitno W. Ramelan, Pengamat Intelijen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun