Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membedah Jokowi dengan Pisau Intelijen

21 Juni 2022   15:26 Diperbarui: 21 Juni 2022   15:26 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini 21 Juni 2022, Presiden jokowi berulang tahun yang ke-61. Selain mengucapkan selamat berulang tahun, rasanya seperti tahun lalu, penulis perlu menyampaikan sedikit tentang sosok pria sederhana ini yang mendapat takdir jadi Presiden RI ke-7.

Ir. H. Joko Widodo atau lebih suka dan popular dipanggil Jokowi, dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah, tanggal 21 Juni 1961 (hari ini berumur 61 tahun) adalah Presiden Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014, terpilih dalam Pemilu Presiden 2014. 

Jokowi menjadi Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan kembali terpilih menjadi presiden bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada periode kedua pada Pemilu Presiden 2019.

Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 menang dalam pilkada didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur. 

Sebelumnya, ia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dalam pilkada DKI JaKarta.

Sosok Jokowi dari Persepsi Intelijen

Bila melihat sosok seseorang tokoh besar dari persepsi intelijen, pisau bedah yang digunakan adalah komponen intelijen strategis, yaitu ; Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Milhan, Biografi, Demografi, dan Sejarah.

Dari komponen biografi, hari kelahiran jokowi (weton) dalam kalender Jawa adalah Rabu Pon. Berdasarkan Kitab Primbon, Betaljemur Adammakna, mereka yang lahirnya Rabo Pon memiliki pikiran yang kuat, pekerja keras, disiplin, dan bertanggung jawab pada tugas.

Dari siklus waktu kelahirannya, Jokowi lahir pada Wuku Sungsang. Dewa yang menaungi wuku Sungsang adalah Batara Gana. Wuku Sungsa menggambarkan seorang pekerja keras, mau berkorban tanpa pamrih, dan lancar rezekinya.

Dari komponen politik, Jokowi berpegang pada Ideologi Pancasila, seorang Nasionalis, tokoh asli dari suku Jawa, Muslim dengan karakter kepemimpinan yang kental budaya Jawa. 

Memiliki pengetahuan sebagai pengusaha, serta sangat memercayai TNI dan Polri sebagai penjaga keamanan negara. Tidak mudah dipengaruhi oleh pembantunya.

Saat wawancara Eksklusif Merajut Kembali Persatuan Bangsa, Jokowi menyebut kepada Retno Pinasti yang mewawancarai, tentang falsafah Jawa sebagai pegangan hidupnya, "Lamun Siro Sekti Ojo Mateni, Lamun Siro banter, Ojo Ndhisiki dan Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri". 

Pemahaman falsafah serta kepercayaan Jawa lain seperti neptu jarang difahami penulis non Jawa, tetapi besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan pemimpin Jawa. 

Dari sisi psikologi politik, pada awalnya di level kepemimpinan Pemerintah Daerah, Jokowi menerapkan sense of politics ala wong cilik, bertahap dan terstruktur kegiatan turun ke bawah, meninjau masyarakat hingga bersedia masuk ke got sangat besar nilainya bagi publik yang sebelumnya tersekat oleh birokrasi.

Kesan ini melekat di publik menjadikannya bagian dari rakyat yang sedang berjuang untuk maju. Jokowi sangat faham bahwa politik itu kotor, penuh intrik, pragmatis dan lebih memikirkan kelompoknya.

Pada Pilpres 2019 yang bergemuruh melawan Prabowo tokoh militer mantan pasukan khusus, strategi low profile Jokowi tetap memikat konstituen dan mampu menaklukan kegarangan taktik lawan politiknya itu. 

Prabowo mantan pesaingnya saat pilpres 2019 diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata. Ini strategi dan perhitungan yang luarbiasa di luar estimasi secara umum.

Dia meyakini Indonesia akan maju apabila sumber daya manusia ditingkatkan, dibangun infrastruktur, tol laut, dan penyederhanaan perijinan dan menuju era energi baru. Karena itu akan lebih mempercepat berkembangnya perekonomian daerah dan mengundang datangnya investor. 

Ada sesuatu yang ditunjukkan dan dibuktikannya. Kita akan terkejut melihat jembatan hebat, jalan tol di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Bahkan Papua, banyak yang heran, tetapi itu akan membuat Papua bangkit pada masa depan. Jabotabek dibenahi transportasi umum serta jalan tol.

Hanya seorang visioner yang dapat membuat prediksi masa depan, walau ada yang menilai orang kurang bermanfaat. Dia jelas dimusuhi kakerlak yang selama ini menikmati posisi dan gurihnya jabatan basah, tapi dia berani.

Nah, kini pria sederhana itu ternyata mampu berselancar di buih ombak politik dalam dan luar negeri. Mereka yang jago-jago perang menjadi bagian dari strategi besarnya, lawan beratnya dinetralisir dengan kecerdasan, kecerdikan dan keputusan di luar dugaan. 

Perlahan tetapi pasti gejolak dalam negeri dapat diredamnya. Pesaingnya pada pilpres diberi tempat terhormat bersama membangun Indonesia. Jokowi mencoba menyatukan kekuatan di dalam negeri baik yang sejalan maupun yang berlawanan.

Dia mampu meredam, membuat tiga negara, AS melawan Rusia dan RRT yang berseteru dan berebut porsi Indonesia, menjadi negara yang justru membutuhkan Indonesia, kini Indonesia menjabat sebagai Presidensi G20. 

Saat negara lain belum berani penuh menentukan solusi mengatasi corona virus covid19, Jokowi berani mengambil keputusan soal vaksin. 

Dalam menangani covid, saat negara lain yang berpenduduk diatas 200 juta porak poranda oleh virus sejak 2019, di sini dengan penduduk 271 juta, walau terpapar dan ada korban jatuh, tetapi tidak porak poranda, Indonesia sukses nenangani Covid 19, bahkan kini dipersiapkan dari pandemi menjadi endemi.

Tantangan demi tantangan dan ujian dia lalui, terberatnya kita akui adalah pandemi covid19 yang mengancam kesehatan rakyat dan perekonomian negara.

Oleh karena itu di hari ulang tahunnya ke-61 ini mari kita doakan bersama semoga Presiden Jokowi selalu sehat, selamat memimpin negara yang berpenduduk 271 juta lebih ini hingga Tahun 2024 dengan perlindungan dan barokah Allah, Aamiin Ya Rabbal Alamin. Semoga bermanfaat. Salam hormat, Pray Old Soldier

Penulis: Marsda Pur Prayitno W. Ramelan, Pengamat Intelijen

Jakarta, 21/6/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun