Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Petunjuk Intelijen Terkait Siapa yang akan Jadi Panglima TNI

6 Oktober 2021   10:08 Diperbarui: 11 Oktober 2021   22:07 3379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasukan TNI. (ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG via KOMPAS.com)

Setelah upacara HUT TNI ke-76 di Istana Merdeka dengan Irup Presiden Jokowi, ada acara khusus, peninjauan pameran Alutsista TNI di depan istana Merdeka. Kemudian Kapolri Jenderal Pol Lystio Sigit Prabowo berkunjung ke kabtor Mabes TNI di Jl Merdeka Barat,  membawa kue ulang tahun ke-76 TNI. Sementara untuk Marsekal Hadi Tjahjanto, akan ultah ke-58 sekaligus pensiun pada tanggal 8 November 2021.

Sementara dalam waktu yang tinggal sedikit dalam proses pergantian jabatan Panglima TNI, Presiden tidak menjawab pertanyaan awak media dan belum juga mengirim surat (surpres) ke DPR calon panglima untuk fit and propper test.

Jawaban yang paling tepat siapa yang akan jadi Panglima TNI adalah siapa yang ditakdirkan oleh Allah dialah yang jadi. Penulis coba memberikan sudut pandang dari komponen intelijen strategis.

Pengertian Takdir

Takdir juga termasuk dalam pertimbangan komponen Sosial budaya Intelstrat. Pengertian takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi secara suka atau tidak karena Allah yang menentukan manusia (ref. Wiki).

Dimensi ketuhanan

Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.

Dimensi kemanusiaan

Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.

Implikasi Iman kepada takdir

Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya. Terkait dengan fenomena takdir, maka wujud kelemahan manusia itu ialah ketidaktahuannya akan takdirnya. 

Manusia tidak tahu apa yang sebenarnya akan terjadi. Kemampuan berpikirnya memang dapat membawa dirinya kepada perhitungan, proyeksi dan perencanaan yang canggih. 

Baca juga: Siapa Calon Panglima TNI?

Namun. setelah diusahakan realisasinya tidak selalu sesuai dengan keinginannya. "Manusia hanya tahu takdirnya setelah terjadi."

Oleh sebab itu sekiranya manusia menginginkan perubahan kondisi dalam menjalani hidup di dunia ini, manusia diperintah oleh Allah agar berusaha dan berdoa untuk mengubahnya.

Seperti juga umur dan rejeki seseorang juga sudah ditetapkan. Seorang kenalan penulus, ahli Sufi menjelaskan kepada, mohonlah tambahan nikmat rejeki dan tambahan nikmat panjang umur kepada Allah.

Usaha perubahan yang dilakukan oleh manusia itu, kalau berhasil seperti yang diinginkannya maka Allah melarangnya untuk menepuk dada sebagai hasil karyanya sendiri. 

Bahkan sekiranya usahanya itu dinilainya gagal dan bahkan manusia itu terlalu bersedih kemudian marah dan menganggap dirinya sumber kegagalan, maka Allah juga menganggap hal itu sebagai kesombongan yang dilarang juga (Al Hadiid 57:23). 

Terlebih parah apabila gagal kemudian dia menyalahkan orang lain dan mencari kambing hitam.

Kasad, Kasal, atau Kasau?

Syarat utama calon Panglima TNI haruslah Kepala Staf Angkatan. Dari perkembangan berita, dan terbentuknya opini publik, disebut bahwa Kasal Laksamana Yudo Margono kini sebagai calon terkuat karena giliran AL dan masih dua tahun pensiunnya. Yudo alumnus AAL 1988. 

Sementara calon terkuat lainnya adalah Kasad Jenderal Andika Perkasa Alumnus Akmil 1987. Untuk Kasau Marsekal Fadjar peluangnya agak kecil karena Panglima TNI saat ini sama-sama satu korps dari TNI AU. 

Dalam sejarah TNI, perwira tinggi TNI AU yang menjadi panglima baru dua orang, yaitu Marsekal Djoko Suyanto dan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Walaupun banyak yang mengatakan Kasal kini lebih berpeluang, tetapi yang perlu diingat bahwa Kasad Andika adakah senior dari Kasal, Andika AMN 1987 dan Yudo AAL 1988. 

Ini perlu dipertimbangkan. Walaupun ada pelbagai kalkulasi lain, kita akan lihat sepertinya tidak ada beban bagi Presiden dalam menetapkan calon panglima. 

Sebagai contoh, Pak Prabowo saja mantan kompetitor kerasnya saat pilpres saja berani dijadikan Menhan, itu hebatnya Presiden Jokowi yang semakin confident dan powerfull.

Saran Pemecahan

Sebenarnya kondisi akan kondusif bila Kasad yang dipilih sebagai Panglima, pak Hendropriyono sang bapak mertuanya adalah tokoh yang masih disegani sebagai mantan Kepala BIN, dekat dengan Ibu Megawati yang sangat berpengaruh. 

Bahkan beberapa waktu terakhir beluau bersilaturahmi bersama bu Hendro ke Presiden Jokowi di Istana. 

Bagi Andika, masalahnya waktu hingga pensiunnyq tinggal satu tahun, sehingga masa jabatannya bisa dinilai kurang efektif. 

Kelebihannya, Andika seorang Kopassus, pintar, bergelar doktor dari AS, dekat dengan militer Amerika sebagai pengatur dunia dengan tujuh instrumen conditioning. 

Saat pandemi saja Andika sukses mengadakan latihan Garuda Shield dengan US Army di Indonesia, ada lebih 2.500 tentara AS ke Indonesia.

Dalam pertimbangsn geopolitik kawasan Laut China Selatan, penulis belum melihat kebijakan geopolitik Indonesia. 

Dari sejarah, AS ini beberapa kali melakukan langkah serius, menyerbu Vietnam, Afghanistan, Irak, Syria, bahkan PM Najib jatuh setelah dibongkar kasus korupsi oleh FBI, ada bau ops intel clandestine karena Najib dekat dengan China (Tiongkok). 

Indonesia paling tidak bisa membaca ini, konflik serius AS vs China ada di Asia Tenggara. Nah, daripada berhadapan dengan raksasa Rahwana yang marah pilih saja Andika, sederhananya begitu.

Jalan kedua, kalau toh Presiden memilih Yudo, sebaiknya dilskukan reshuffle; Andika diberi jabatan lain yang cukup tinggi, disamping mendudukkan orang kepercayaannya Marsekal Hadi di Kabinet. 

Andika bisa diberi jabatan menteri atau Kepala KSP. Kasad diberikan kepada AMN 88. Bagaimana kalau Presiden memilih Kasau? Dengan hak prerogatifnya bisa saja Marsekal Fadjar sebagai jalan keluar. Toh pejabat Panglima TNI selama ini tidak seperti urut kacang.

Kesimpulan

Sudah pasti mereka yang ditakdirkan jadi Panglima TNI pasti jadi. Tidak ada yang membantah masalah takdir ini, kita hanya bisa berusaha dan berhitung, Allah yang menentukan, jadi tudak usah kemrungsung. 

Kelemahan nanusia, takdir kita ketahui bila sudah terjadi, rahasia Allah. Menurut penulis Presiden Jokowi sedang bermain catur dengan langkah kuda tidak ada yang bisa menghalanginya, penulis hanya memberikan pandangan dari persepsi intelijen. 

Intelijen itu tidak memutuskan, itu bagian tugas dari end user, intelijen hanya memberi petunjuk. Demikian semoga bermanfaat. Pray Old Soldier

Penulis: Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun