Dari sejarah, AS ini beberapa kali melakukan langkah serius, menyerbu Vietnam, Afghanistan, Irak, Syria, bahkan PM Najib jatuh setelah dibongkar kasus korupsi oleh FBI, ada bau ops intel clandestine karena Najib dekat dengan China (Tiongkok).Â
Indonesia paling tidak bisa membaca ini, konflik serius AS vs China ada di Asia Tenggara. Nah, daripada berhadapan dengan raksasa Rahwana yang marah pilih saja Andika, sederhananya begitu.
Jalan kedua, kalau toh Presiden memilih Yudo, sebaiknya dilskukan reshuffle; Andika diberi jabatan lain yang cukup tinggi, disamping mendudukkan orang kepercayaannya Marsekal Hadi di Kabinet.Â
Andika bisa diberi jabatan menteri atau Kepala KSP. Kasad diberikan kepada AMN 88. Bagaimana kalau Presiden memilih Kasau? Dengan hak prerogatifnya bisa saja Marsekal Fadjar sebagai jalan keluar. Toh pejabat Panglima TNI selama ini tidak seperti urut kacang.
Kesimpulan
Sudah pasti mereka yang ditakdirkan jadi Panglima TNI pasti jadi. Tidak ada yang membantah masalah takdir ini, kita hanya bisa berusaha dan berhitung, Allah yang menentukan, jadi tudak usah kemrungsung.Â
Kelemahan nanusia, takdir kita ketahui bila sudah terjadi, rahasia Allah. Menurut penulis Presiden Jokowi sedang bermain catur dengan langkah kuda tidak ada yang bisa menghalanginya, penulis hanya memberikan pandangan dari persepsi intelijen.Â
Intelijen itu tidak memutuskan, itu bagian tugas dari end user, intelijen hanya memberi petunjuk. Demikian semoga bermanfaat. Pray Old Soldier
Penulis: Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H