Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Petunjuk Intelijen Terkait Siapa yang akan Jadi Panglima TNI

6 Oktober 2021   10:08 Diperbarui: 11 Oktober 2021   22:07 3379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasukan TNI. (ANTARA FOTO/YUSRAN UCCANG via KOMPAS.com)

Dari sejarah, AS ini beberapa kali melakukan langkah serius, menyerbu Vietnam, Afghanistan, Irak, Syria, bahkan PM Najib jatuh setelah dibongkar kasus korupsi oleh FBI, ada bau ops intel clandestine karena Najib dekat dengan China (Tiongkok). 

Indonesia paling tidak bisa membaca ini, konflik serius AS vs China ada di Asia Tenggara. Nah, daripada berhadapan dengan raksasa Rahwana yang marah pilih saja Andika, sederhananya begitu.

Jalan kedua, kalau toh Presiden memilih Yudo, sebaiknya dilskukan reshuffle; Andika diberi jabatan lain yang cukup tinggi, disamping mendudukkan orang kepercayaannya Marsekal Hadi di Kabinet. 

Andika bisa diberi jabatan menteri atau Kepala KSP. Kasad diberikan kepada AMN 88. Bagaimana kalau Presiden memilih Kasau? Dengan hak prerogatifnya bisa saja Marsekal Fadjar sebagai jalan keluar. Toh pejabat Panglima TNI selama ini tidak seperti urut kacang.

Kesimpulan

Sudah pasti mereka yang ditakdirkan jadi Panglima TNI pasti jadi. Tidak ada yang membantah masalah takdir ini, kita hanya bisa berusaha dan berhitung, Allah yang menentukan, jadi tudak usah kemrungsung. 

Kelemahan nanusia, takdir kita ketahui bila sudah terjadi, rahasia Allah. Menurut penulis Presiden Jokowi sedang bermain catur dengan langkah kuda tidak ada yang bisa menghalanginya, penulis hanya memberikan pandangan dari persepsi intelijen. 

Intelijen itu tidak memutuskan, itu bagian tugas dari end user, intelijen hanya memberi petunjuk. Demikian semoga bermanfaat. Pray Old Soldier

Penulis: Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun