Artinya dari hasil survei serologi sebanyak 4.717.000 orang penduduk jakarta dari berbagai lapisan umur telah terjangkiti virus corona Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan, survei serologi merupakan teknik berbasis imunologi yang bertujuan untuk mengukur respons imun tubuh terhadap suatu antigen dari sediaan darah seseorang.
Umumnya para penyintas dan kemudian divaksin, antibodinya tinggi. Terbukti beberapa penyintas covid anti bodinya tinggi terlebih setelah divaksin.
Pengecekan antibodi corona virus yang penulis lakukan baik di Prodia atau di Biotes adalah pemeriksaan Anti Sars Cov 2 S-RBD Kuantitatif metode ECLIA (0.8) atau Anti Sars Cov 2 IgG II S-RBD Kuantitatif metode CMIA (50).
Antibodi metode ECLIA yang penting diatas 0,8 berarti sudah terbentuk. Umumnya tiap orang berbeda besarannya. Metode CMIA bila nilai melebihi 50, antibodi terbentuk.
Beberapa penyintas yang penulis kenal setelah divaksin dua kali bahkan bisa mencapai 10.000 dengan metode CMIA.
Ada penyintas yang mencapai 287 dengan metode ECLIA. Penulis di usia 73 tahun setelah dua kali vaksin dengan metode ECLIA nilainya 2,87 dan isteri 47.
Ini berarti bahwa data survei serologi bernilai positif, justru hampir 50 persen penduduk DKI Jakarta paling tidak sudah mempunyai antibodi, karena itu dengan target 7 juta divaksin maka dapat diharapkan terbentuknya herd immunity.
Oleh karena itu bagi warga Jakarta mari kita dukung strategi presiden tentang program percepatan vaksin. Gabungan PPKM Darurat plus percepatan vaksinasi penulis simpulkan sementara akan dapat mengendalikan penyebaran covid.
Dari data beberapa hari terakhir yang tertular mulai turun walau masih di 10.000an, indikadi yang cukup menggembirakan.
Kesimpulan