Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah 3 Hal yang Bisa Membusukkan Virus dengan Efisien

10 Juli 2021   14:01 Diperbarui: 10 Juli 2021   14:07 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cuci tangan, Hari Cuci Tangan Sedunia(Shutterstock/SewCream via kompas.com)

Hal lain yang perlu diketahui, kita jangan menggoyangkan atau mengebutkannya atau memakai kemoceng, karena virus tidak kasat mata, bila barang tertempeli virus, maka molekul virus akan mengapung di udara sampai selama 3 jam dan bisa menempel di hidung, mulut atau mata kita.

Molekul virus tetap sangat stabil di dinginnya udara luar atau udara dingin yang tidak alami seperti AC di rumah, kantor atau dalam mobil. 

Virus ini juga perlu kelembaban untuk tetap stabil dan terutama butuh keadaan gelap. Jadi lingkungan yang kering, tidak lembab, hangat dan terang akan bisa melenyapkan virus ini lebih cepat.

Sinar Matahari Mampu Menghancurkan Virus

Tuhan memberi berkah kehidupan di dunia berupa sinar matahari. Ini yang sering kita abaikan atau kita sepelekan. Indonesia yang terletak di khatulistiwa mendapat berkah sinar matahari yang berguna dalam kasus pandemi. 

Secara umum pita gelombang cahaya matahari dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu sinar ultraviolet (UV), berikutnya cahaya tampak atau cahaya yang bisa terlihat oleh mata manusia, ketiga adalah sinar inframerah (IR).

Sinar ultraviolet merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari pada pita 100-400 nm. UV ini sesuai teori diatas dapat memecahkan protein lemak pelindung virus.

Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita, berjemur akan meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D.

Waktu Terbaik untuk Berjemur

Menurut dokter spesialis kulit dan staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNPAD/RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr R.M. Rendy Ariezal Effendi, SpDV, tidak ada guideline yang secara spesifik menentukan waktu terbaik untuk berjemur. Banyak faktor yang mempengaruhi, misalnya cuaca dan letak geografis.

Waktu berjemur yang baik untuk COVID-19 misalnya, di jam 10 pagi, tetapi setiap daerah tentu memiliki intensitas sinar matahari yang berbeda. Maka dari itu, menurutnya UV Index disebut lebih relevan mempertimbangkan kapan waktu berjemur yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun