Pada saat ini kasus positif virus covid-19 dilaporkan semakin ganas,122 yang mengkhawatirkan di DKI Jakarta tercatat 90 persen adalah varian Delta seperti di India.
Efek negatif dari kasus mudik dan beredarnya varian Delta dan varian lainnya menjadikan penularan di Indonesia terus bertambah naik, hari Jumat (9/7) jumlah 13.112 adalah rekor tertinggi penularan di Jakarta, di Indonesia mencapai 38.124. Korban meninggal pernah mencapai puncak 1.040 jiwa tanggal 7 Juli 2021.
Nah, penulis mencoba menyampaikan sedikit wawasan tentang virus yang mengacu artikel Michele Asaf, dengan sumber disebutkan dari John Hopkins University.
Virus (termasuk SARS-CoV-2) bukan suatu makhluk hidup, tetapi suatu molekul protein (DNA) yang tertutup oleh lapisan lemak pelindung, yang bila diserap oleh sel-sel lendir di mata, hidung atau rongga mulut, akan berubah struktur gen-nya (bermutasi), dan mengubahnya menjadi sel-sel penyerang dan pengganda.
Covid akan merangsang para penyandang komorbid. Hingga kini disebutkan Virus ini tidak bisa menembus kulit yang sehat jadi akan fokus ke tubuh melalui bagian muka manusia.
Karena virus ini bukan makhluk hidup, tetapi merupakan molekul protein, virus ini tidak dibunuh, tetapi diatasi agar dapat membusuk dengan sendirinya.
Sebenarnya virus ini sangat rapuh, satu satunya yang melindunginya adalah lapisan tipis lemak di bagian luar.
Tak ada pembunuh bakteri yang bisa berfungsi membunuhnya, virus bukan makhluk hidup seperti bakteri, apa yang tak hidup tak bisa dibunuh dengan antibiotik, hanya bisa diuraikan strukturnya dengan cepat.Â
Itulah sebabnya sabun atau detergent apapun adalah obat penangkal yang paling bagus, karena busa menghilangkan lemak (itulah sebabnya kita harus menggosok tangan selama minimal 20 detik untuk membuat banyak busa). Dengan melarutkan lapisan lemak, molekul protein akan terurai sendiri.
Solusi lainnya, panas mampu melelehkan lemak, jadi sangat bagus bila memakai air di atas suhu 25C untuk mencuci tangan, baju dan apapun. Alkohol atau campuran apapun dengan kadar alkohol 65% akan melarutkan lemak apapun, terutama lapisan lemak luar virus ini.Â
Sinar Ultra Violet (UV) pada benda apa pun juga disebutkan bisa memecahkan protein virus ini. Misalnya untuk mensterilkan virus, tetapi harus hati2, sinar UV juga memecahkan kolagen (kolagen juga protein) pada kulit dan bisa nantinya menyebabkan kerutan dan bahkan kanker kulit (Wiki).