Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Obrolan Capres 2024 dan Teori Bebek Lumpuh

7 Juni 2021   20:32 Diperbarui: 7 Juni 2021   21:12 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilu. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Masalah rencana pengadaan Alutsista di Kemhan sedikit banyak akan memengaruhi ektabilitas Prabowo apabila konsep tersebut batal.

Pertanyaannya siapa King Maker capres dan cawapres 2024? Penulis pada artikel terdahulu menulis PDIP, Gerindra dan NasDem diprediksi akan menduduki posisi tiga besar.

Greget pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden mulai terasa menghangat.

Kondisi yang perlu diwaspadai oleh Presiden Jokowi, adalah teori Lame Duck (bebek lumpuh). Lame duck mengacu pada sebuah pengertian seekor unggas yang terluka dan tidak mampu merawat dirinya sendiri, menjalani sisa hidupnya tanpa arah, menunggu predator memangsanya atau mati perlahan.

Di Amerika Serikat ungkapan ini biasanya bersifat politis, sedangkan di Inggris ungkapan ini biasanya berhubungan dengan bidang keuangan. Namun baik di Amerika maupun Inggris istilah ini memiliki kesamaan arti.

Secara teori politik, umumnya pada periode kedua jabatan presiden, maka pemerintahan hanya kuat pengaruhnya dalam tiga tahun pertama. 

Dalam dua tahun terahir para politisi, pebisnis, parpol akan sibuk memikirkan masa depan masing-masing, karena itu kepala negara disebut sebagai bebek lumpuh, karena partai pendukungnya sibuk dengan kepentingan masing-masing. Indikasi ini mulai muncul dengan kesibukan menggadang-gadang pasangan capres-cawapres.

Semoga ini tidak berlaku pada pak Jokowi, penulis masih percaya dalam posisinya ada tiga tokoh bila tidak ada perubahan drastis dan prinsip, melawan teori umum, maka Ibu Megawati, Pak Jokowi dan pak Surya Paloh akan menentukan komposisi calon, bertindak sebagai King Maker. Kira-kira begitu. Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun