Nah, bila kita perhatikan, Covid-19 ini melakukan tugasnya semacam infanticide, tetapi dalam kasus ini bukan keturunan yang diseleksi (dibasmi), Covid melakukan pembasmian manusia yang lemah, dan akan meneruskan penuntasan perannya sebagai "cide" terhadap korbannya, yaitu mereka yang rentan, imunitas rendah, lansia, terutama jenis kelamin pria, serta mereka yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Kelompok ini bila tidak waspada dan tertular tanpa disadari tetapi terlambat akan tersergap menjadi korbannya dan fatal. Inilah tindakan alam yang mulai menyeleksi manusia.
Secara teori, dunia ukurannya tidak berubah, tetapi jumlah manusia terus bertambah, sumber daya alam terbatas, sumber pangan juga terbatas, kondisi alam mulai buruk, maka alam akan menyelaraskan, menyeimbangkannya.
Karena pengetahuan ini yang kurang diketahui masyarakat, maka sehebat apapun upaya pemerintah, penularan terus semakin meninggi, korban meninggal terus bertambah.
Hingga Rabu (3/2/2021) jam 05:19:48, jumlah yang terinfeksi virus corona di Dunia telah mencapai 104.330.251, yang meninggal dunia 2.260.860 orang, dan sebanyak 25.700.949 orang masih dirawat (positif aktif), tetapi ada 76.368.442 pasien dinyatakan sembuh.
Dari data WHO, terlihat negara-negara besar kini masih tidak berdaya di penetrasi covid. Sebagai contoh Amerika sebagai negara super power, maju dan modern, hingga kini masih terjerumus paling dalam sekitar setahun.
Amerika kini menjadi negara dengan jumlah terkonfirmasi tertinggi di Dunia, 27.000.940 kasus, kasus baru (2/2) 89.565, total meninggal 457.124 jiwa (lebih banyak dari jumlah korban warga AS saat PD-1, PD-2 dan perang Vietnam).
Khusus Indonesia berada di urutan ke-19 dengan 1.099.687kasus, 30.581 orang meninggal, dan 896.530 orang sembuh.
Bila penuntasan selesai?
Menangani Covid-19, seperti menangani virus-virus lain, di antaranya influenza, demam, SARS, Mers-CoV, campak, herpes, ebola, polio, hepatitis, cacar, AIDS, gondong, flu burung, dan lain-lain.
Covid-19 juga tidak bisa dilenyapkan 100%. Bagian pentingnya, bagaimana meningkatkan imunitas tubuh, memanfaatkan vaksin dengan maksimal untuk membatasi ruang gerak covid dengan teori herd immunity, dan menerapkan pola hidup new normal.