Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Mereka Yakin Tidak Akan Terpapar Covid-19?

1 Oktober 2020   20:15 Diperbarui: 1 Oktober 2020   21:33 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah penumpang bersiap menaiki KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). Lima kepala daerah di Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) akan memperketat aturan pergerakan masyarakat pada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mewajibkan penumpang KRL menunjukkan surat tugas. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah via KOMPAS.com))

Dalam beberapa artikel, penulis mengemukakan saran untuk meredam meningkatnya kasus positif Covid-19. Selain melibatkan pakar antropologi dan sosiologi, sebaiknya juga melibatkan pakar psikologi dan pakar intelijen, khususnya spesialis penggalangan (conditioning).

Covid menular terutama karena masalah perilaku manusia. Secara umum karena terjadinya kontaminasi terhadap norma, adat istiadat, dan budaya kita yang berlaku (baca penerapan demokrasi kebablasan).

Oleh karena itu telah terjadi degradasi kepercayaan, rasa hormat, dan kurang menghargai terhadap orangtua, orang yang lebih tua, dan bahkan terhadap pemerintah.

Kita sadari bahwa kita masih berproses untuk taat kepada hukum dan aturan yang berlaku secara penuh, serta mendisiplinkan diri tanpa tekanan.

Dari update kasus Covid-19 sampai Selasa (29/09/2020), terhitung sebagai hari ke-212 didapat data nasional sebagai berikut:

Kasus positif total 282.724, positif baru (1 hari) 4.002, total meninggal 10.601, meninggal baru (1 hari) 128 jiwa, persentase meninggal 3,75 persen, total sembuh 210.437, sembuh baru satu hari 3.567, persentase sembuh 74,43 persen, masih sakit 61.686, positif per satu juta penduduk 1.049, meninggal per-satu juta penduduk 39 daru jumlah penduduk 269,6 juta.

Media CNN Indonesia menayangkan survei BPS tentang Persepsi Kemungkinan Terinfeksi/Tertular Covid-19. Hasil yang memprihatinkan dari survei tersebut (lihat data) terkait Covid-19. Ada 17 persen responden Indonesia yang menyatakan sangat tidak mungkin dan tidak mungkin terinfeksi/tertular Covid-19.

Tangkapan layar program CNN Indonesia
Tangkapan layar program CNN Indonesia
Kalau jumlah penduduk Indonesia kini 269,6 juta, maka dari hasil survei tersebut ada 45,8 juta warga yang yakin dan sangat yakin tidak mungkin akan tertular.

Melihat fakta survei BPS tesebut, memang sepertinya upaya pembuatan vaksin Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma (saat ini sedang uji klinis tahap-3 di Unpad, Bandung) sepertinya akan menjadi kunci dan way out untuk mengatasi ancaman Covid-19.

Kita sudah 212 hari diserang Covid-19, terlihat kondisi psikologis publik dalam memahami bahaya virus corona ini masih tidak seperti yang diharapkan.

Merubah persepsi sekelompok orang menurut ilmu psikologi sosial (intelligence conditioning) sangat sulit, karena banyak variabel dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Pressure ditabukan karena dianggap melanggar HAM.

Oleh karena itu mari kita dukung pemerintah dan Presiden Jokowi sambil berdoa menunggu uji klinis tahap 3 vaksin tersebut sukses dan dapat di produksi secara masal.

Sambil menunggu kesiapan vaksin, para petugas sebaiknya tetap mengawasi perapan protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat dengan tegas. Paling tidak diharapkan bisa mengurangi jumlah penularan dari kelompok yang 17 persen tadi.

Sebagai informasi yang menggembirakan, info dari koordinator team uji klinis, Prof.Kusnandi Rusmil, kapasitas mesin PT Bio Farma untuk memproduksi vaksin sudah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 240 juta.

Semoga Allah melindungi bangsa Indonesia di bawah pimpinan Presiden Jokowi, dengan barokah-Nya. Aamiin, Ya Rabb.

Salam sehat, Pray Old Soldier
Oleh: Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun