Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peringatan 19 Tahun Teror WTC, Intelijen AS Kecolongan, dan Kini Diserang Bioweapon?

12 September 2020   13:44 Diperbarui: 12 September 2020   13:35 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.(Getty Images via kompas.com)

Bukan tidak mungkin, covid dipergunakan sebagai sarana teror. Kita heran, AS sebagai negara maju dan modern belum dapat meredamnya setelah sekian lama. Apakah ada rekayasa serangan senyap? Teknologi pendingin virus dapat diakses dengan bebas, karena virus dapat tahan seminggu, maka modus operandinya yang disesuaikan untuk serangan. Hal ini bisa dipercaya atau tidak, tidak diperkirakan, seperti saat WTC di luar perkiraan intelijen AS runtuh bukan karena bom, tetapi karena ditubruk pesawat.

Dari sisi intelstrat bisa dibaca biological warfare bila dilakukan akan menarget komponen demografi dan sejarah (ras kaukasoid). Dilengkapi dengan kerusakan komponen ideologi dan politik (sistim demokrasi), dampak kerusakan ekonomi dan sosial budaya, dampak biografi (penurunan kepercayaan publik). Hal ini kini sedang berlangsung di AS, India, Brazil dan Rusia.

Amerika sudah menetapkan bahwa musuh utamanya adalah China dan Rusia. Dalam kasus Covid yang berasal dari Wuhan, dari persepsi intelijen, muncul pertanyaan, "Kasus di China sudah selesai, mengapa di AS semakin parah?".

Bagaimana dengan Covid di Indonesia?

Penelitian genetika membuktikan bahwa tidak ada pemilik gen murni di Nusantara. "Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika, yang pada awalnya berasal dari Afrika," kata Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Sementara yang dominan di Indonesia adalah ras Melanesoid (Negro Melanesia) dan ras Mongoloid Melayu

Jenis ras Indonesia ini terletak di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Barat. Selain itu ada ras Penduduk Keturunan Asing, masuk didalam kelompok ini adalah orang China (Ras Mongoloid Induk) dan keturunan Arab, Pakistan dan India (Ras Kaukasoid)

Covid-19 terbukti akan menyerang dan menulari siapa saja, tidak ada yang bebas. Korban meninggal umumnya kelompok rentan (lansia) dan yang punya komorbid, juga mereka yang imunitasnya rendah. Apabila ditinjau dari sisi ini, ras di

Indonesia bukan target, tetapi dengan kondisi rendahnyanya pendidikan dan keterbatasan pengetahuan. Bahaya covid disepelekan (ada survey mengatakan yang percaya covid 15%, yang tidak percaya 85%). Kini jumlah yang terinfeksi terus naik.

Kesimpulan dan Saran

Teror adalah salah satu sarana intelijen untuk menimbulkan rasa takut, merusak, memengaruhi, mengganti rezim dan menghancurkan negara sasaran. Covid yang diperkirakan belum usai pada bulan November jelas akan memengaruhi opini rakyat AS terhadap calon presidennya saat pemilu bulan November.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun