Bukan tidak mungkin, covid dipergunakan sebagai sarana teror. Kita heran, AS sebagai negara maju dan modern belum dapat meredamnya setelah sekian lama. Apakah ada rekayasa serangan senyap? Teknologi pendingin virus dapat diakses dengan bebas, karena virus dapat tahan seminggu, maka modus operandinya yang disesuaikan untuk serangan. Hal ini bisa dipercaya atau tidak, tidak diperkirakan, seperti saat WTC di luar perkiraan intelijen AS runtuh bukan karena bom, tetapi karena ditubruk pesawat.
Dari sisi intelstrat bisa dibaca biological warfare bila dilakukan akan menarget komponen demografi dan sejarah (ras kaukasoid). Dilengkapi dengan kerusakan komponen ideologi dan politik (sistim demokrasi), dampak kerusakan ekonomi dan sosial budaya, dampak biografi (penurunan kepercayaan publik). Hal ini kini sedang berlangsung di AS, India, Brazil dan Rusia.
Amerika sudah menetapkan bahwa musuh utamanya adalah China dan Rusia. Dalam kasus Covid yang berasal dari Wuhan, dari persepsi intelijen, muncul pertanyaan, "Kasus di China sudah selesai, mengapa di AS semakin parah?".
Bagaimana dengan Covid di Indonesia?
Penelitian genetika membuktikan bahwa tidak ada pemilik gen murni di Nusantara. "Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika, yang pada awalnya berasal dari Afrika," kata Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Sementara yang dominan di Indonesia adalah ras Melanesoid (Negro Melanesia) dan ras Mongoloid Melayu
Jenis ras Indonesia ini terletak di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Barat. Selain itu ada ras Penduduk Keturunan Asing, masuk didalam kelompok ini adalah orang China (Ras Mongoloid Induk) dan keturunan Arab, Pakistan dan India (Ras Kaukasoid)
Covid-19 terbukti akan menyerang dan menulari siapa saja, tidak ada yang bebas. Korban meninggal umumnya kelompok rentan (lansia) dan yang punya komorbid, juga mereka yang imunitasnya rendah. Apabila ditinjau dari sisi ini, ras di
Indonesia bukan target, tetapi dengan kondisi rendahnyanya pendidikan dan keterbatasan pengetahuan. Bahaya covid disepelekan (ada survey mengatakan yang percaya covid 15%, yang tidak percaya 85%). Kini jumlah yang terinfeksi terus naik.
Kesimpulan dan Saran
Teror adalah salah satu sarana intelijen untuk menimbulkan rasa takut, merusak, memengaruhi, mengganti rezim dan menghancurkan negara sasaran. Covid yang diperkirakan belum usai pada bulan November jelas akan memengaruhi opini rakyat AS terhadap calon presidennya saat pemilu bulan November.