Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peringatan 19 Tahun Teror WTC, Intelijen AS Kecolongan, dan Kini Diserang Bioweapon?

12 September 2020   13:44 Diperbarui: 12 September 2020   13:35 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.(Getty Images via kompas.com)

Selain Al-Qaeda muncul kelompok ISIS yang pernah berjaya di Irak, Syria, Libya, mampu menarik penempur dari banyak negara. ISIS jaya pada 2014 dipimpin Abu Bakr Al-Baghdadi, banyak menguasa ladang minyak. 

Setelah Baghdadi tewas dalam serangan Komando pasukan AS di provinsi Idlip, Suriah pada Sabtu (26/10/2019) malam, ISIS mulai melemah terus ditekan militer AS dan Rusia. 20 tokohnya tewas sebagian besar terkena serangan drones. Para penempur Luar Negeri kembali ke negaranya karena tidak digaji.

Atas perintah tokoh ISIS, Al-Adnani sebelum tewas, operasi teror ISIS diperintahkan menyerang negara2 Eropa, seperti di Perancis, Inggris, Swedia dan mebyerang negaranya masing-masing. ISIS tidak berhasil menyerang AS, serangan sporadis hanya berupa lone wolf.

Di kawasan Asia Tenggara ISIS berkembang pada kelompok Abu Sayyaf, di Filipina Selatan. Terakhir terjadi suicide bombing di Plaza Sulu pada 26 Agustus 2020. Dilakukan Nanh (Nanah), dan Indah Nay dua janda teroris ISIS yang melakukan bom bunuh diri di Plaza kota Sulu, merenggut 15 nyawa dan 78 orang terluka. 

Di Indonesia benih ISIS masih ada tetapi surut setelah penyandang dana ISIS, tiga WNI (Bahrun Naim, Abu Jandal, Bachrumsyah) tewas di Syria tewas dalam pertempuran dan diserang drones AS. Selain itu tokoh ISIS Aman Abdurrahman juga ditangkap, dipenjara dan dipidana mati.

Apakah Covid-19 Bagian dari Biological Weapon Negara Super Power?

Negara-negara di dunia sudah enam bulan lebih berperang melawan Coronavirus Disease 19 (covid-19). Sejenis virus SARS yang mampu bermutasi menjadi ganas dan pintar agar survive di inangnya (manusia). Warga dari negara yang terbanyak terinfeksi hingga 10 September 2020 adalah AS, India, Brazil dan Rusia. Korban meninggal terbanyak di negara AS, Brazil, India dan Mexico.

Dari pulbaket, korban terpapar dan meninggal yang cukup banyak adalah dari Ras kulit putih (kaukasoid). Istilah "ras Kaukasoid" menunjuk fenotipe umum dari sebagian besar penghuni Eropa, Afrika Utara,TimurTengah, Pakistan dan India Utara.

Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian Amerika Selatan.

Ada indikasi kuat, kalau Covid-19 mudah menulari ras kulit putih dan lebih ganas dan mematikan. Virus yang sama, beredar di Wuhan, begitu menyerang warga Eropa menjadi jauh lebih ganas dan mematikan, demikian juga saat menyerang warga AS.

Covid-19 serta bakteri adalah patogen yang dapat dirancang menjadi senjata biologi, alat untuk membunuh, melumpuhkan musuh. Virus buatan atau virus yang direkayasa adalah SPM (Senjata Pemusnah Massal) yang paling mengerikan selain 3 SPM lainnya (nuklir, kimia dan radiologis). Covid-19 ini masih diliputi misteri. Ada kecurigaan ini hasil rekayasa sebagai bagian dari biological weapon, tetapi belum dapat dibuktikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun