Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Corona di Indonesia, Cuekin Saja Komentar Orang Asing!

5 Mei 2020   20:14 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menggunakan masker. (sumber: pixabay/nabin. m)

Ini artinya apa? Dengan penduduk terbanyak di dunia, China kini hanya menduduki ranking 11 terbanyak warga negaranya yang tertular. Dalam hal kematian, China di bawah negara-negara Ras Kulit Putih (Kaukasoid) seperti AS, Italis, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda, dan Perancis. 

Ini membuktikan bahwa pemerintah China lebih paham menyelesaikan kasus ancaman virus Corona ini. Pray pernah menulis ada tiga tipe Virus A, B dan C. Nah, coba lihat peta sebaran virusnya. 

Negara-negara yang terkena virus dengan kondisi (ganas) adalah negara dengan posisi subtropis (bulatan besar) yaitu China, AS dan Eropa. Sementara di negara tropis virus tetap ada tetapi tidak seganas di negara subtropis itu. Kedua, ras Kaukasoid adalah prominent target, ras ini dihajar habis-habisan. Ngeri membaca ada 64.000 lebih warga AS yang meninggal akibat corona, setara 64 batalyon.

Nah, apa kesimpulannya? Virus tetap berbahaya menginfeksi warga Indonesia tetapi kita mendapat rahmat Allah, bukan ras Kaukasoid dan bukan negara subtropis. Terlihat ada dua macam virus Corona yang beredar di sini (dua warna).

Dengan upaya pemerintah berupa PSBB kasus bisa ditekan. Jakarta sebagai episenter virus memang warganya harus ditahan jangan mudik, perketat stay at home, wajib pakai masker, rajin cuci tangan. 

Kebijaksanaan Gubernur Anies yang akan membatasi pemudik kembali ke Jakarta harus terus disosialisasikan. Dukungan logistik harus diawasi dengan benar dan merata, supaya rakyat tenang (masih ada berita-berita yang kurang baik). Sepertinya ada saja yang sentimen ke Pak Jokowi.

Komplek-komplek perumahan dan organisasi-organusasi massa sebaiknya ikut membantu kesulitan ekonomi rakyat yang kena PHK, Ojol, pegawai harian dan informal. 

Mestinya parpol-parpol turun membantu rakyat, jangan malah merecoki pemerintah. Mereka bikin semua hari untuk presiden adalah Senin (karena tiap hari apapun sukanya nyeneni presiden), padahal mereka-mereka juga yang usung, aneh kaaan?

Jadi demikian yang bisa disampaikan, biarkan itu di geopolitik, urusan perang atau praktik biowar antara China vs AS. Kita tidak perlu ikut-ikutan, kita percaya sama pemerintah, jangan ngatur-ngatur sendiri, jangan percaya komporan, walau  orang LN sekalipun. 

Mari disiplin ikuti arahan pemerintah jangan mudik dulu, ikuti physical distancing dan bermasker. Maju terus Pak Jokowi, celotehan yang nakut-nakuti ya dicuekin saja. Semoga bermanfaat, right or wrong is our country begitu, bukan? (PRAY, Old Soldier)

Jakarta, 5 Mei 2020
By: Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun