Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Corona di Indonesia, Cuekin Saja Komentar Orang Asing!

5 Mei 2020   20:14 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menggunakan masker. (sumber: pixabay/nabin. m)

Corona virus SARS-Cov-2 kini menginfeksi seluruh dunia, Amerika terdampak paling serius. Data 4 Mei 2020, di AS yang terinfeksi 1.093.880, sedangkan di Indonesia 11.587. Korban meninggal di AS 62.406 dan Indonesia 864 jiwa.

Catatan lengkap update kasus Covid-19 di Indonesia hari Senin (4/5/2020) sebagai berikut: kasus baru pasien positif Covid-19 bertambah 395 kasus, total menjadi 11.587 kasus. Pasien sembuh bertambah 78, total pasien sembuh  menjadi 1.954. Pasien meninggal dunia bertambah 19 orang, total yang meninggal menjadi 864 orang. 

Dari 86.061 spesimen diterima, tercatat 74.474 kasus negatif corona. Data dari Kementerian Kesehetan menunjukkan jumlah ODP sebanyak 238.178 orang dan jumlah PDP 24.020.

Analisis 

Pray menjadi heran dengan beberapa pendapat orang Luar Negeri yang mengatakan beberapa hal negatif, misalnya ada yang nyebut bahwa jumlah kematian karena Covid-19 jauh lebih besar, bahkan ada yang nyebut diatas 20 ribu. 

Logikanya saja tidak masuk! Bayangkan, New York sudah diatas 18 ribu saja, sampai ada mayat bertumpuk dalam truk, tidak tertangani. Di Indonesia kita tenang dan normal-normal saja, yang meninggal diangkut dengan ambulance, pemakaman dengan protokol covid dan tidak heboh karena memang jumlahnya tidak banyak. 

Lantas apa urusannya komen-komen tentang Indonesia --yang nyebelin itu --ada juga media memberitakan komen orang LN, wabah jadi musibah, coba maksudnya apa? Wabah ya wabah, kita menilai ini ujian Allah, kan begitu. 

AS itu penduduknya 331.002.651 (ketiga terbanyak di dunia), Indonesia 269.603.400 (keempat). Tapi lihat perbandingan yang terinfeksi dan meninggal seperti bumi dengan langit. Ini bukti yang komen-komen seperti itu, sentimen dan tidak menerima kenyataan. Memang sih AS lebih maju dari kita, tapi yang meninggal sebanyak itu, Trump juga pusing.

Apa mereka-mereka yang katanya ahli itu tidak paham, kalau virus yang nyebar ke seluruh dunia ini ya sama, Corona virus. Cuma tipenya berbeda, ada yang bermutasi dan jadi pintar terkait ras mana yang disasar. 

AS pada awalnya terjebak, Golden Sach menegaskan ini virus biasa, nah kini media China membikin kartun mengejek Presiden Trump. Walau puncak kurva sudah terlewati, pasien terakhir RS khusus corona di NY sudah pulang, tapi bagi AS ini belum selesai (Zero Case). 

Pray pernah menulis, kasus Corona ini berbau praktik Biowar, virus bisa menjadi SPM, disamping nuklir dan senjata kimia. Menghancurkan tatanan tanpa bukti. Mengerikan! Terbukti China kini sdh selesai, juga Vietnam. Total case di China 82.880, tambahan yang terinfeksi dalam 24 jam hanya +3,  total meninggal 4,633 jiwa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun