Sementara Presiden Trump menekankan bahwa ini adalah "virus China". Secara logika dalam persepsi intelijen, justru AS yang sangat takut dengan ancaman Covid -19, karena tahu ini jenis flu baru yang ganas, menular dan belum ada vansinnya.Â
Penulis perkirakan dari beberapa informasi, ini virus rekayasa yang dibuat ahli China sebagai persiapan senjata biologi.
Mengingat bahwa China selama ini selalu nekat berani melawan AS, nampaknya ada operasi intelijen clandestine. Virus tersebut dibocorkan di Wuhan selalin sebagai bukti, juga konsep perusakan citra dan kekuatan perekonomian China yang selalu dipakan melawan AS.Â
Nampaknya memang ada pembocoran virus ganas ini di akhir tahun 2019, dengan memanfaatkan karakteristik lima juta penduduk Wuhan yang selalu berlibur saat akhir tahun menjadi carrier. Akibatnya China mengisolasi 18 wilayah dan 56 juta penduduknya terkunci.
Penyebaran Covid sudah dikalkulasi, China akan diisolasi dan dikucilkan. Efek berantai meruntuhkan citra China dan dampak kerusakan ekonomi China yang menjadi kekuatan menuju impian hegemoni dunia otomatis tergerus.
Tetapi sang handler nampaknya kurang terlalu faham dan salah memperhitungkan dampaknya, awal virus memukul China kemudian berkembang ke 200 negara, termasuk ke Amerika terkena dampaknya, tetapi tujuan utama tercapai, China mengalami beberapa masalah, terutama citra dan kepercayaan masyarakat dunia.
China kini berusaha menarik simpati dengan mengirim ahli medisnya ke beberapa negara plus bantuan obat-obatan. Negara-negara yang dekat dengan China mengalami resesi dan kesulitan. (Target pengondisian tercapai).
Dalam hitungan lainnya, bila virus berasal dari AS, tidak mungkin Trump berani mengambil langkah dengan risiko besar.Â
Oleh karenanya, ini sebuah operasi intelijen clandestine high profile untuk membuktikan bahwa China memiliki senjata pemusnah massal dalam bentuk senjata biologis. Jadi nampaknya benar ini Biological warfare, akan tetapi sulit dibuktikan.
Operasi condioning serupa pernah dilakukan intelijen AS saat meyakikan Presiden Bush Junior bahwa Irak memiliki SPM (Senjata Pemusnah Massal). Saat itu Irak harus diinvasi intuk menjatuhkan Sadam Husein.
Tetapi dalam kasus ini, Citra China jatuh, perekonomiannya sebagai senjata utamanya terganggu dan tanpa perlu diinvasi. Inilah kehebatan memainkan virus sebagai sebuah senjata.