Jangan Biarkan Api Menyala
Peringatan WHO tentang demikian berbahayanya virus itu, pertama kali muncul di China pada Desember 2019, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 5.000 orang dengan kasus di seluruh dunia melampaui 134.000, menurut hitungan AFP.
Korban tewas melewati 5.000 adalah "tonggak tragis" kata Tedros.
Bagian penting pernyataan Tedros, "Anda tidak dapat melawan virus jika Anda tidak tahu di mana itu," katanya. Dia menyerukan kepada negara-negara untuk "menemukan, mengisolasi, menguji dan menangani setiap kasus, untuk memutus rantai penularan."
"Jangan biarkan api ini menyala," katanya.
"Setiap negara yang melihat pengalaman negara lain dengan epidemi besar dan berpikir, 'Itu tidak akan terjadi pada kita' adalah membuat kesalahan yang mematikan." tegas Tedros.
Michael Ryan, yang memimpin program darurat WHO, menekankan yang paling penting adalah bertindak. "Kesalahan terbesar adalah tidak bergerak, kesalahan terbesar saat dilumpuhkan oleh ketakutan akan kegagalan," lanjutnya.
WHO juga mengumumkan pembentukan dana baru yang ditargetkan untuk menarik sumbangan dari perusahaan, organisasi dan individu untuk membantu memerangi pandemi.
Dana Respons Solidaritas COVID-19 yang akan dijalankan oleh Yayasan PBB di Amerika Serikat dan Yayasan Filantropi Swiss, dimulai Jumat dengan sejumlah sumbangan multi-juta dolar dari Facebook, Google, dan lainnya.
"Kami membutuhkan semua tangan di atas geladak," kata kepala Dana PBB Elizabeth Cousens kepada wartawan.
"Ini belum terlambat, jadi di mana pun Anda tinggal, kami membutuhkan bantuan Anda untuk memerangi virus ini untuk semua komunitas kami." katanya. Semoga bermanfaat. (PRAY)