Seperti yang Pray pernah katakan... Proses Evakuasi yang demikian ribet dan berbahaya ini adalah bukti bahwa Negara hadir!! Hadir menyelamatkan rakyatnya. Nah, yang anti Presiden Jokowi mau omong apa lagi coba?
Semua dihitung cermat, Team Aju dari protokol KBRI plus Atase Udara yang anggota Bais TNI di Beijing mampu menembus Wuhan yang diisolasi, sebelumya mereka di Chiangsha.Â
Pengamanan petugas dari kontaminasi virus ditangani dokter2 RSPAD, empat tentara, Pampers dari anggota Koopssus Anti-teror, plus personil dari Bais TNI, FSO (Flight Security Officer) Kolonel dari Koopsau-1 dll yang tidak disebut. Total team evak 42 personil.
Air Crew Batik Air, sudah paham dengan Wuhan Tianhe International Airport dan bagi yang tidak tahu (bertanya kenapa bukan Garuda?), Batik Air di carter karena sudah memiliki clearance, disetujui otoritas China utk penerbangan ke Wuhan, ini pertimbangan efektivitas dan efisiensi.
Total team Evak dari Jakarta 42 personil, well brief. Saat boarding di Wuhan Tianhe Int. Airport dari rencana 245 WNI, yang dievakuasi 238 WNI, karena 4 memilih tinggal dan 3 tidak lolos screening kesehatan pemerintah RRT sebagai syarat keluar RRT. Team Aju 5 orang juga ikut pesawat. Jadi total passenger enroute Wuhan-Batam 285 (WNI, plus team aju dan team Jkt).
Operasi jembatan udara ini menarik, hebat, cermat, bisa dibanggakan, dinamika ditangani anggota-anggota TNI yang profesional, serta personil kementerian terkait. Setelah mendarat Batam 08.40/LT, walau mundur beberapa jam dari rencana (Total sejak take off Soeta Jumat 13.16/LT, kembali ke Indonesia, landing Batam 09.40 /LT) ini csnggih.
Para WNI disemprot steril, dalam interval 15 menit mereka boarding ketiga pesawat TNI AU dan take-off ke Natuna. Mereka sudah diatur ke pesawatnya masing-masing. Dua Boeing-737 plus satu C-130.
Tiba di Natuna, (bahasa) Menkes menyebut tempat observasi, bukan karantina, penumpang disambut Menkes, dan dilakukan proses kesehatan dll. WNI plus team ditampung di Hanggar TNI AU, dalm tenda-tenda militer ber-AC dan velbed TNI.
Tim dokter mengawasi WNI 24 jam, mereka dan team evak tinggal bersama-sama. Semua kebutuhan logistik disiapkan, sampai ciduk mandi dapat satu-satu, semua perlengkapan dikirim dari Jakarta.
Nah, nanti setelah 14 hari diobservasi, semuanya akan dikembalikan ke keluarganya setelah dinyatakan sehat, tidak ada indikasi terkontaminasi virus Corona. Demikian sepanjang yang Pray tahu, kita harus bangga dengan kerja team dan kecepatan gerak khususnya perencanaan, disiplin.
Tentang adanya demo warga Natuna, tidak apa-apa, karena kurang paham, itu ungkapan era demokrasi. Tidk perlu dimarahi deh, orang takut dengan berita media, kan. Kasih pengertian, gak perlu bakar-bakar ban. Ini kerja mulia sudah dihitung secermat mungkin.