Kedua, mohon sementara dibatasi ketergantungan dengan China, walaupun Indonesia membutuhkannya di bidang ekonomi.
Kini ada pejabat teras Indonesia selalu menyatakan sedikit-sedikit kita butuh China, seperti BPJS, dan demikian banyak proyek sudah dan akan ditandatangani dengan China.
Ini tidak perlu digembar gemborkan, membuat kesal raksasa lainnya, kalau dia tiwikromo habislah kita, siapa yang akan menolong?
Sebagai pengamat yang selalu berfikir worst condition, mohon pembacaan, Higher Road, Debt Trap, Referendum diputuskan dengan bijak dan hati-hati.
Indonesia berhadapan dengan raksasa yg pernah berperang di Vietnam, Korea, Jepang, Afganistan, Libya, Irak, Syria dan terlibat dalam dua perang dunia.
China berani melawan AS karena ekonominya kuat, punya peluru kendali nuklir, alutsista modern, punya 33.000 kapal yg dikawal coast guard.
Pengamat dunia mengatakan, kalau anda tidak punya nuklir jangan coba-coba lawan Amerika. Sebaiknya para inner circle apabila tidak mempunyai fakta intelijen tidak memberikan saran yang justru akan menjerumuskan.
Demikian sedikit analisis tentang sikon yang sedang terjadi. Semoga bermanfaat bagi pimpinan nasional. Pray mendoakan semoga Presiden Jokowi mendapat ridho, dan perlindungan Allah dengan barokahNya.
Penulis mengagumi dan bangga punya presiden yang sederhana. integritas tinggi, dekat dengan rakyat dan andap asor ini, sayang kalau sampai dijatuhkan karena info yang masuk keliru.
Salam hormat, Old Sodier Never Die. (Pray)
*) Catatan: Pray menulis analisis dan saran terbuka karena sebagai rakyat kecil, pensiunan tentara di luar sistem tidak punya saluran langsung. Mohon maaf, artikel dan analisis ini diyakini sebagai bagian dari ibadah. Aamiin.