Polri mengumumkan teroris itu akan menyerang polsek Jatiasih dan meledakkan bom kalau terjadi people power. Tujuannya bikin chaos. Ini mainan dari sel ISIS yang pernah menciptakan khilafah versi ISIS di Suriah dan Irak tetapi gagal.
Walaupun pendukung atau simpatisan Prabowo bicara keras dan akan meluruk KPU, BPN sebagai Timses Prabowo bisa membaca situasi dan menyatakan demo-demo yang diteriakan Kivlan Zein serta Permadi, serta relawan diluar parpol koalisi, BPN menyatakan tidak terlibat.
Penulis juga mengetahui dan mengenal beberapa mantan pejabat tinggi TNI yang kini sudah purna, jelas berat resikonya bila terjadi konflik vertikal. Mereka akan ditangkap, lantas siapa yang mau pasang badan melindungi?
Di politik itu pragmatis, bicara lebih kepada kepentingan belaka. Politisi Gerindra, PKS dan PAN sdh cukup puas bisa lolos ke DPR. Itu intinya, lantas apa yang mau diperjuangkan, karena mereka faham, berat untuk menang bila menempuh jalan kekerasan, itu jelas naif.
Apakah mereka mau mengorbankan kadernya saat momentum tidak menguntungkan ? Jelas terlihat, Partai Demokrat sebagai anggota koalisi mulai lepas libat, realistis, Komandan Kogasmanya bahkan sudah merapat ke Pak Jokowi. Ini strategi SBY yang mulai memperhitungkan pilpres 2024.
Sebagai penutup, ingat kisah di Singapura, Luhut Panjaitan kini meminta agar media tidak memberitakan Prabowo dengan informasi yang tidak masuk akal. Dia tidak ingin Prabowo dibuai angin-angin surga karena pemberitaan yang tidak jelas sumbernya.
"Jangan bikin berita enggak jelas kepada Pak Prabowo. Kasihan, Pak Prabowo orang baik. Jangan kita memberikan angin sorga yang enggak masuk akal," kata Luhut di Jakarta, Rabu (8/5).
Nah, bukankah saat mau kembali ke Indonesia Prabowo sudah di warning Kabais, dan sudah janji tidak akan bikin rusuh.
LBP sebagai senior kini sudah mengingatkan. Disamping itu, Menhan Ryamizard Ryacudu juga sudah mengingatkan jangan coba-coba mengerahkan people power. Pak Hendro juga memberi warning akhir-akhir ini.