Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Dua Survei Ini Meneguhkan Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin

28 Maret 2019   17:15 Diperbarui: 28 Maret 2019   18:42 2049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila ada yang mengatakan tidak percaya bahwa hasil survei mampu memberikan gambaran, posisi serta prediksi baik popularitas maupun elektabilitas pada pemilu, rasanya agak aneh.

Mungkin selama ini para politisi pernah memanfaatkan lembaga survei dan minta diatur-atur. Walaupun demikian, dengan banyaknya lembaga survei, maka mudah terlihat mana yang abal-abal dan mana yang valid.

Beberapa hari lalu kita sempat terkejut, karena Litbang Kompas menurunkan hasil survei, yang menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada dibawah 50 persen. Ini selalu disebut sebagai batas psikologis bahaya bagi petahana. 

Kubu paslon 02 sempat bergembira, tanpa menyelidiki lebih lanjut. Pemred Redaksi Kompas sempat di bully pelbagai hal, disebut Kompas sudah tidak independen, karena Ibu Ninuk merapat ke Hambalang dan sebagainya.

Nah, dengan pengalaman sejak 2004 mengikuti survei, menggunakan data basic descriptive intelligence, kunci pilpres 2019 seperti pilpres 2014 yaitu persaingan keras, perebutan konstituen di Pulau Jawa, bahkan disebut sebagai battleground. 

Pada artikel ini penulis mencoba meneliti apa benar Kompas sebagai media  kelas atas mau mengorbankan kredibilitasnya? Ternyata tidak begitu, justru temuan penulis, hasil Litbang Kompas apabila diteliti secara sunstansial, hampir sama dengan hasil survei Charta Politika, meneguhkan kemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf. Inilah hasil pengamatannya. 

Simak survei yang dikeluarkan Charta Politika dan Litbang Kompas: 

Jumlah DPT di Pulau Jawa

  • DPT JKT: 7.761.598.
  • DPT BANTEN: 8.112.477.
  • DPT JABAR: 33.270.845.
  • DPT JATENG: 27.896.902
  • DPT DIY: 2.731.874.
  • DPT JATIM: 30.912.994

SURVEI CHARTA POLITIKA

DKI Jakarta dan  Banten - Jumlah DPT: 15.874.075

  • Jokowi-Ma'ruf 44,2% (7.016.341)
  • Prabowo-Sandi 40,0%(6.349.630)
  • Tidak menjwab 15,8%(2.508.104)
  • Jokowi-Ma'ruf menurut survei unggul: 666.711 suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun