PKN harus berhitung dengan jeli, memang kini suksesnya kinerja pak Jokowi masih mampu mempertahankan elektabilitasnya. Tapi masih ada waktu cukup, cipta kondisi dan rangkaian debat. SBY sangat paham di mana Prabowo harus menyerang titik rawan JKW.
Pertanyaannya, mampukah pasangan capres nomor satu bertahan dengan jawaban yang harusnya tiga kali lebih akurat dan mumpuni? Tahun 2004, SBY dengan elektabilitas yang jauh dibawah Megawati mampu mengelola psikologis konstituen dan akhirnya menumbangkan Mega.
Kesimpulannya, penulis melihat ancaman besar terhadap kredibilitas dan kapabilitas capres nomor satu, diawali bila gagal saat debat. Peta politik dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan elektabilitas nomor satu masih di atas nomor dua. Kunci dan peta politik akan banyak ditentukan setelah acara debat.
Ada pepatah yang perlu diingat, karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Entah siapa yang menyemplungkan nila tersebut? Menurut penulis bisa berakibat fatal . (PRAY)
Marsda Pur. Prayitno Ramelan (Pengamat Intelijen)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H