Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Efek Taktis dan Strategis dari Aksi Teror terhadap Polisi

15 Agustus 2013   06:06 Diperbarui: 31 Maret 2021   18:22 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penembakan. (sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Aksi teror bisa berbentuk kegiatan ancaman, pemerasan, penculikan, intimidasi, perkosaan dan pembunuhan. Pada setiap serangan teror, perancang tidak mengharapkan dapat tercapai tujuannya sebagai hasil langsung, tetapi dia mengharapkan hasil menakjubkan lewat efek dan reaksi yang mereka lakukan dengan kejam yang dapat membangkitkan kepanikan terhadap masyarakat dan bahkan pemerintah. 

Efek terorisme mereka tujukan terus berkembang dan memiliki dimensi yang luas, sebagai sebuah tekanan. Menurut teori lama China tentang terorisme, bunuh satu akan menakuti 10.000 orang, dan apabila dibaca ulang, bunuh satu akan menakuti 10 juta orang. 

Itulah efek yang mereka harapkan. Serangan teror biasanya spektakuler, hingga disukai media dan akan terus diberitakan. Tanpa media, maka efek teror kecil nilainya.

Nah, membaca penembakan kepada dua anggota polisi yang disebutkan tidak ada motif, benar itu adalah langkah teror. Kini dalam rangka pengamanannya, polisi diinstruksikan agar jangan berseragam/beratrubut apabila akan pulang waktu malam, dan jangan bertugas sendirian. 

Artinya mulai muncul rasa khawatir dikalangan polisi yang bertugas sebagai penegak hukum. Hanya dengan bermodalkan sepucuk pistol dan sebuah air soft gun, efek serangan teroris mulai terasa. 

Membaca secara taktis langkah teror tersebut, memang dalam pemberantasan kelompok teror di Indonesia, memang Polisi yang terus menangani, karena teror adalah pelanggaran hukum berat. 

Polisi kemudian dibalas dan mereka jadikan target serangan, polisi tidak hanya memburu, tetapi kini mereka diburu. Beberapa ditembak dan markasnya di bom. Selama ini kasus perseteruan terus terjadi. (Baca ulasan penulis "Perseteruan Antara Polisi dan Teroris makin Merucing") 

Dari pembacaan strategis, langkah teror terhadap polisi termasuk juga upaya penurunan derajat keamanan. Teror di Ibukota, terhadap polisi, kekhawatiran polisi, yang kemudian diberitakan terus oleh media jelas menurunkan derajat keamanan. Jakarta sebagai ibukota adalah barometer Indonesia, hingga gangguan keamanan bernilai lebih tinggi dibandingkan di daerah lainnya. 

Dengan aksi teror terjhadap polisi, maka kredibilitas polisi akan turun dan rakyat akan mulai gelisah. Bila dikaitkan lebih jauh, maka kepercayaan rakyat terhadap polisi dan pemerintah akan turun.

Secara teori terkait dengan terorisme, sebuah pemerintahan yang buruk, lemah atau tidak layak dalam sebuah negara merupakan ladang persemaian yang bagus bagi kelompok teror. 

Akan tetapi, bagi para teroris yang sejak awal pergerakannya apabila menghadapi sebuah pemerintahan dengan sistem yang kuat, diprediksikan oleh para ahli terorisme, pergerakannya tidak akan berlangsung lama. Karena itu apabila menghadapi pemerintahan yang kuat, mereka akan terus memperlemahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun