Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Analisis Ancaman ISIS di Australia

22 September 2014   20:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 2874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tokoh ISIS asal Australia M.Ali Baryalei (Foto : radioaustralia.net.au)

Pada hari Kamis (18/9) pagi buta, aparat keamanan dan intelijen Australia melakukan penggerebekan dan penangkapan di Kota Sydney dan Brisbane terhadap kelompok terduga teroris dari ISIS yang kini berganti nama menjadi Islamic State.

Penangkapan dilakukan sebagai hasil penyadapan yang dilakukan oleh ASIO (Australian Security Intelligence  Organisation) terhadap seorang tokoh IS asal Australia, M Ali Baryalei (33) yang kini berada di Irak. Salah seorang yang ditangkap di Bursill Street di Guildford, Sydney Barat dari 15 tersangka tersebut adalah Omarjan Azari (22), dituduh bekerja sama dengan Barylei dan merencanakan tindak terorisme di kota-kota Australia.

Dalam operasi penangkapan oleh Polisi Federal di Brisbane, disita sejumlah senjata tajam berupa pedang, pisau, dan seragam militer. Penangkapan dilakukan setelah Ali Baryalei melakukan hubungan telepon ke komunitas Afghanistan (Azari) yang memerintahkan melakukan penangkapan siapa pun saja korbannya, memenggal, melakukan rekaman video dan menancapkan kepala korban ke bendera Islamic State. Kemudian rekaman dikirimkan melalui internet ke Irak dan akan diunggah ke Youtube.

Menanggapi terbongkarnya kasus tersebut, Perdana Menteri Australia Tony Abott mengatakan bahwa polisi Australia percaya pembunuhan yang direncanakan berupa sebuah demonstrasi pembunuhan dari pihak teroris. Islamic State diduga merencanakan pemenggalan publik yang akan dilakukan atas nama kelompok militan Negara Islam.

Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan bahwa tuduhan itu "benar-benar mengerikan. Laporan di mana orang-orang itu diduga mempersiapkan pemenggalan benar-benar mengejutkan. Sama seperti yang dirasakan oleh setiap warga Australia, tindakan itu membuat saya sakit perut untuk berpikir bahwa beberapa gambar dan video yang kita kaitkan dengan bagian-bagian lain dunia mungkin bisa terjadi di jalan-jalan kita," katanya.

Pihak Kepolisian dari New South Wales (Komisaris Polisi Andrew Scipione) menyatakan bahwa kekerasan akan bisa dilakukan kepada anggota masyarakat di jalan-jalan, tetapi meminta masyarakat untuk tetap tenang. Semua rencana yang mungkin terjadi telah digagalkan.

Media di Australia melaporkan bahwa delapan ratus polisi menggerebek perumahan dan mobil di pinggiran kota Sydney dari Beecroft, Bellavista, Guildford, Merrylands, Northmead, Wentworthville, Marsfield, Westmead, Castle Hill, Revesby, Bass Hill dan Regents Park yang menurut aparat keamanan ini adalah operasi kontra-terorisme terbesar dalam sejarah Australia.

Polisi menggunakan 25 surat perintah penggeledahan untuk melaksanakan serangan, yang berlangsung pada hari Kamis, dan mengatakan tiga orang mencoba melawan penangkapan. Sebuah senjata api telah disita, namun Komisaris Scipione mengasumsikan bahwa itu mungkin bukan menjadi satu-satunya senjata yang dikumpulkan.

Polisi NSW meluncurkan operasi baru, di mana 200 polisi akan dikirim ke daerah-daerah di mana serangan mungkin terjadi. Menteri Imigrasi Scott Morrison mengatakan pada hari Kamis bahwa skala operasi "menunjukkan ancaman yang sangat nyata yang ada, dan pekerjaan yang sangat baik yang sedang dilakukan oleh lembaga".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun