Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Golkar Pecah, Diprediksi Ical Akan Kalah, PDIP Mesti Waspada

28 November 2014   13:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417129787705229233

Perseteruan bukan antara KIH dengan Golkar kubu Ical, tetapi internal Golkar yang dipimpin oleh Ical dan Agung. Jadi apabila Ical dapat dilengserkan atau nonaktif, maka Gerbong parpol senior ini dipastikan akan cabut dari KMP dan bergabung dengan koalisi KIH. Maka posisi Golkar serta tiga orang tokoh utamanya yang mantan tokoh Golkar akan semakin kuat bersatu di kubu Jokowi dan PDIP. Mereka akan mudah mengalahkan KMP dalam hal voting.

Inilah politik, sulit-sulit mudah dan membutuhkan sense of politics yang tajam. Apakah persoalan selesai? Belum tentu juga, karena apabila Golkar sudah masuk sebagai member koalisi KIH, justru yang harus waspada adalah PDIP. Dengan kekuatan 109 kursi, kekuatan PDIP jelas kalah dibandingkan tiga parpol koalisinya sebanyak 189 kursi. PDIP serta Jokowi mestinya harus waspada, karena ada teman dengan kepentingan masing-masing yang ada di sekitarnya. Cengkeraman dan pengaruhnya akan bisa semakin kuat. Tokoh-tokoh utama pembantu presiden beberapa dijabat oleh tokoh parpol tersebut. Sementara PDIP sebagai parpol (pemimpin koalisi) hanya menempatkan beberapa pejabat tinggi.

Apakah serumit itu? Demikianlah kira-kira, karena pergulatan berada di area politik yang sulit dipercaya. Politik itu kata ahlinya kotor, tetapi di Indonesia kata ahli lainnya kotor sekali. Berpolitik selain harus cerdas juga harus cerdik, dan mereka yang di PDIP mesti waspada. Pamor elitenya di pemerintahan bisa tenggelam, karena jago-jago politik Golkar senior itu kini semakin banyak berada di sekitar sang presiden. Menurut penulis beberapa langkah politik kini mulai berbau  intelijen. Semoga para elite itu segera mau sadar dan bersatu, lebih memikirkan negara dan bangsa. Begitulah kira-kira.

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, Pengamat Intelijen www.ramalanintelijen.net

Artikel terkait :

-Jangan Dibiarkan Koalisi Indonesia Hebat Kalah Terus, http://ramalanintelijen.net/?p=9142

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun