Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengapa Pengadaan Roket MLRS Astros II untuk TNI AD Diributkan?

24 Desember 2014   15:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 8626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


[caption id="attachment_343043" align="aligncenter" width="533" caption="Penembakan Astros II MLRS (defence.review.com)"]

14193835221460945823
14193835221460945823
[/caption]

Kepala Staf TNI AD. KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ikut menanggapi pemberitaan soal pengadaan MLRS asal Avibras Brazil, mengatakan, "Saya yakin sangat yakin kemampuan MLRS Astros II pabrikan Brazil lebih bagus dari MLRS buatan Rokestan asal Turki," ungkapnya di Jakarta (Kamis, 18/12). Keyakinan itu didasari atas hasil uji coba MLRS. Alutsista tersebut sudah diujicoba secara berkesinambungan. Prosedur ini menurutnya adalah keniscayaan.

Selanjutnya menyebutkan, "Setiap persenjataan yang dibeli Angkatan Darat adalah persenjataan yang sudah lebih dulu diuji di pertempuran atau sudah teruji di medan tempur," tegasnya. Gatot menegaskan, yang dibutuhkan terkait Alutsista adalah spesifikasi tekhnis (Spektek). Kemampuan, akurasi, daya ledak menjadi ukuran yang utama. "Jadi bukan soal mahal atau tidaknya," jelasnya.

Peran HLC (High Level Committee) dalam pengadaan Alutsista TNI. HLC terbentuk sesuai petunjuk Presiden SBY setelah serangkaian rapat kabinet bidang politik, hukum, dan keamanan sepanjang tahun 2011 yang membahas pengadaan alutsista. Dibentuk sebagai pendorong pengadaan alutsista TNI. HLC diketuai oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan TKP3B yang dipimpin Irjen Kemhan di mana di dalamnya ada Tim BPKP dan LKPP serta Tim Itjen Angkatan dan Mabes TNI.

Dalam rapat-rapat Kabinet bidang politik, hukum, dan keamanan tahun 2011 yang membahas alutsista, pemerintah memutuskan bahwa pemenuhan kebutuhan alutsista TNI diarahkan untuk mencapai kekuatan dasar minimum atau minimum essential force (MEF).

Dalam proses pengadaan MLRS Astros II , proses pengadaan berasal dari bawah yakni TNI AD sebagai pengguna/user, menyangkut spesifikasi teknis, yang kemudian masuk sebagai kebutuhan operasi dari Mabes TNI, lalu ke Kementerian Pertahanan. Kemudian Kemhan memprosesnya melalui Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) di bawah Sekjen Kemhan, saat itu Marsdya TNI Eris Herriyanto, dengan membuatkan kontrak dan perjanjian pinjaman (Loan Agreement) dari Kementerian Keuangan, untuk kemudian pencabutan tanda bintang di DPR.

Letjen Sjafrie sebagai Ketua HLC, bersama rombongan pada bulan November 2012 pernah berkunjung ke Brasil, yakni ke Avibras (produsen roket) dan Embraer (produsen pesawat Super Tucano untuk TNI AU). Sjafrie bersama rombongan melihat dan berdiskusi langsung dengan para produsen alutsista itu.

Untuk cara kerjanya, Syafrie menjelaskan kepada media di Brasil (14/11/2012) bahwa HLC berupaya mempercepat pengadaan alutsista prioritas, yaitu akselerasi, paralelisasi (pengadaan dan pembiayaan), integrasi (Kementerian Pertahanan dan TNI), koordinasi, dan inspeksi (kunjungan ke produsen).

Perbandingan MLRS Altros II Brasil dengan T-122/300 Roketsan Turki

Dalam membandingkan antara ASTROS II MK6 buatan AVIBRAS Brazil dengan T-122/300 buatan ROKETSAN buatan Turki yang menarik adalah hasil penelitian oleh Pusat Artileri Medan TNI AD (Mayor Art Rico Ricardo Sirait, BS, Pusen Armed, Garuda Militer). Danpussenarmed selaku user Alutsista MLRS dan pembina fungsi kecabangan Armed memperhatikan aspek teknis keunggulan dan kelemahan dari masing-masing Alutsista guna mendapatkan sistem senjata yang terbaik. Semua data dan fakta serta spesifikasi teknis yang tercantum dalam perbandingan ini dibuat berdasarkan proposal penawaran dan presentasi penyedia dalam rapat TEP Pengadaan Alutsista MLRS di Kemhan RI pada tanggal 5 April 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun