Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Orang Jawa Ketemu Orang Jawa di Medan

27 September 2017   20:00 Diperbarui: 27 September 2017   20:23 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya ga ada yang istimewa  atau yang baru dengan semua kekagumannya itu karena Indonesia memang milik semua suku yang ada di Indonesia siapa saja boleh tinggal dimana saja sejauh kita bisa mematuhi dan menghormati adat istiadat daerah dimana kita berada tanpa harus menghilangkan identitas kesukuan kita.  Seperti pepatah minang yang mengatakan ;  

 "Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang"

" Dimana Bumi Dipijak disitu Langit Dijunjung "

Aku hanya tersenyum sambil mengingat ingat cerita Kakekku dulu yang katanya dikibulin sama kaki tangan Belanda yang katanya mau diajak nonton wayang disebuah gedung, Tak taunya dimasukkan ke kapal laut dan didaratkan ke tanah deli dan kemudian dipekerjakan di Perkebunan tembakau di daerah kabupaten Langkat.

"Asalnya dari Jawa mana pak?"

"Kalau menurut mbahku dari pihak ibu, dia berasal dari daerah Sleman Yogyakarta." aku menjawab pertanyaannya.

"Gak pernah pulang ke Jawa pak? " tanyanya

" gak pak,  pernah ke Jogja tapi ga pernah mikir mau mencari asal usul mbah kami itu."

"Karena memang kami tidak lagi ada kontak dengan keluarga disana."  aku menjelaskan sambil kemudian kami berjabat tangan dan saling berpelukan karena aku dan groupku harus check-out dari hotel terlebih dahulu untuk menuju destinasi kami selanjutnya yaitu Parapat.

"Terimakasih pak, sudah ngomong banyak ternyata di daerah Batak ketemu sedulur"  kami pun mengakhiri percakapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun