Mohon tunggu...
Imam Prawoto
Imam Prawoto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pria asal Banten, tepat nya kampung Menes kel. Menes, kec. Menes Kab. Menes (th 1883 Menes adalah kabupaten,setelah krakatau meletus kota kab. oleh Belanda di pindah ke Pandeglang); maka sejak itu hingga sekarang kabupatennya pandeglang.\r\n\r\nMukim di kota kecil, Blenheim,di kepulauan bagian selatan New Zealand. Saat ini, untuk waktu yang belum ditentukan sedang berada di bumi pertiwi tercinta kita, Indonesia. \r\n\r\nPengalaman bekerja, hampir seluruhnya di private sector, termasuk salah satunya terkait dengan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

I'tibar Politik Propaganda Media: Ketokohan AS.Panji Gumilang, dan Kekuatan Civitas Al-Zaytun

8 Juni 2011   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I'tibar Politik Propaganda Media:

KETOKOHAN AS.PANJI GUMILANG DAN KEKUATAN CIVITAS AL-ZAYTUN

Oleh: Imam Prawoto MBA.

Alkisah, tersebutlah seorang manusia yang sedang berbuat dan 'berbicara' dengan sebuah karya besarnya. Untuk masa depan anak bangsa di republik ini.

Sungguh taklah sulit untuk berjujur kata, bahwa tokoh ini memiliki kecerdasan, talenta dan karakter pertahanan yang sangat kuat, penuh tanggung jawab, memiliki segudang gagasan, ide dan pandangan pandangan kebangsaan dan kenegaraan. Memiliki magnet-futurist thinking.

Sungguh sangat terang benderang pula , tokoh ini memiliki kekuatan nasionalisme tiada tara, memiliki kemampuan leadership yang mumpuni, bahkan konon memiliki kekuatan sihrun-mubinan yang mujarab. Ia juga memiliki kekuatan lobby lokal, nasional dan bahkan internasional yang piawai.

Tapi dunia pemberitaan di ranah media republik ini agaknya memang sudah semacam serba terbalik. Seorang berbicara apa, dan melakukan apa, tapi diberitakan melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Bahkan digembar-gemborkan berbuat tentang sesuatu yang justru merusak masa depan anak bangsa. Terus terang, ini membuat penulis gemes, gregetan bahkan geram. Mengapa hal ini sampai mereka lakukan?.

Apakah mungkin karena mereka merasa cemburu atau tersaingi oleh peran dan kiprahnya, yang konsisten dan kaffah berkarya memajukan anak bangsa di republik ini ? Kenapa mereka menjadikannya seperti musuh ? Entah kenapa, karya agungnya tak jarang dimaknai dengan sesuatu yang berkonotasi negatif, bahkan distempeli makar. Selalu diusahakan untuk dibedaki dengan aroma pembusuk.

Ketika media lokal dan nasional seperti dikomando melakukan serangan bombastis memfitnahnya, pengayom dan pengasuh anak bangsa itu beserta seluruh civitas akademika lembaga pendidikannya, sedang asyik-masyuk , bertungkus-lumus siang malam dengan se-abrek kegiatan rutin pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di dalam kampusnya.

Bahkan anak didiknya, pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga menengah tas-pun sedang melakukan persiapan demi persiapan menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN). Alhamdulillah, Puji Tuhan YME, ditengah badai fitnah yang sungguh biadab, semua kegiatan itu, dari awal hingga akhir, berjalan sukses, tertib, sesuai jadwal . Penuh khidmat dan damai.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun