Mohon tunggu...
Praviravara Jayawardhana
Praviravara Jayawardhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang praktisi Dharma

Semoga seluruh alam semesta berbahagia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Kematian dari Morrie

15 Februari 2016   14:36 Diperbarui: 15 Februari 2016   14:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejalan dengan opini Morrie, banyak manfaat yang memang dapat kita peroleh dengan mengkontemplasikn kematian. Menurut para guru besar dari tradisi Lamrim, dengan mengkontemplasikan kematian: 1) kita bisa membawa nilai yang besar di dalam praktik kita, 2) kita juga akan membawa semangat dan kekuatan yang besar di dalam praktik kita, 3) dapat membuat kita benar-benar memulai mempraktikkan Dharma, 4) dapat menjadi motivasi untuk mendorong agar kita tetap bersemangat ketika sudah mulai berusaha mempraktikkan Dharma, 5) dapat membantu merampungkan upaya praktik spiritual kita, dan 6) kita akhirnya dapat menghadapi kematian dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan.

Mengapa penting untuk mengkontemplasikan kematian, meskipun kita saat ini masih hidup dan sedang sehat-sehat saja? Karena kematian adalah sesuatu yang pasti datang sedangkan waktu kematian itu sendiri yang tidak pasti dan tidak dapat diprediksi. Tentu kita tidak mau seperti Morrie yang baru mulai sadar dan berusaha memanfaatkan tubuh manusia ini semaksimal mungkin ketika kita sudah terlanjur divonis bahwa hidup kita tinggal sekian bulan seperti halnya Morrie, bukan?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun