Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selamat Tak Terpapar Radiasi Nuklir

3 Oktober 2018   20:59 Diperbarui: 4 Oktober 2018   21:10 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo BAPETEN (Foto:Prattemm)

Tak lama berkeliling masih di dalam ruang reaktor, tibalah di sebuah instalasi. Sepertinya ada peralatan motorisasi yang berbau robotik. Kedua tangan kita akan dapat menggerakkan peralatan tersebut, dimana dapat melihat dari luar ruang apa yang kita gerakkan dari kaca transparan.

"Ini namanya Hot Cell," kata Hari Prijanto, sambil menggunakan kedua tangannya menggerakkan alat yang dikenal sebagai Lengan Robot.

Penggunaan lengan / tangan robot (manipulator) untuk menghindarkan pekerja terhindar dari paparan radiasi tinggi. Dalam hot cell ini akan dilakukan pengujian untuk mendeteksi apakah ada tidaknya kecacatan pada bahan bakar nuklir (BBN) yang telah dipakai oleh reaktor. Nantinya akan sebagai masukan pendapat bagi fabrikator, agar kedepannya produksi BBN dapat lebih menekankan prinsip keselamatan.  

Hari Prijanto mengatakan bahwa reaktor milik BATAN dijalankan sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia, dan dapat beroperasi dengan selamat dan aman tanpa insiden selama puluhan tahun. Ini tak terlepas dari terbentuknya perguruan tinggi untuk penyiapan sumber daya manusia di bidang teknologi nuklir yang mumpuni. Perguruan tinggi yang awalnya berdiri tahun 1985 dan bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN), bertransformasi menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN). Seperti dirinya yang alumni STTN, Hari Prijanto mengatakan lulusan STTN memiliki kompetensi tinggi dalam bidang teknologi nuklir. Ini tak terlepas dari para lulusan yang dilengkapi Sertifikat Ijin Bekerja (SIB) Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan atau Operator Radiografi (OR).

Seusai kunjungan di dalam ruang reaktor, rombongan keluar kembali melewati pintu besi. Namun kali ini harus melewati mesin detektor radiasi. Setelah sarung sepatu dilepas dan diletakkan di bak yang telah disediakan, diriku memasukkan dan meletakkan kedua tangan ke alat pembaca radiasi.

Seusai kunjungan di dalam ruang reaktor, rombongan keluar kembali melewati pintu besi. Namun kali ini harus melewati mesin detektor radiasi. Setelah sarung sepatu dilepas dan diletakkan di bak yang telah disediakan, diriku memasukkan dan meletakkan kedua tangan ke alat pembaca radiasi.

"Seandainya pun ada zat radioaktif yang menempel di tangan, cukup dicuci dengan sabun maka akan hilang," ujar Hari Prijanto.

"Puji Tuhan," ungkapku dalam hati, setelah mengetahui tiada satu pun butiran zat radioaktif yang mau menempel di tangan maupun tubuhku.

Setelah melewati pintu besi yang kedua, rombongan kembali ke lantai dasar untuk melepas dan mengembalikan jaslab. Tanpa pakai waktu lama di ruang lobi, segera rombongan bergegas menuju ruang kedatangan dan bersiap naik bus untuk melanjutkan perjalanan.



Seusai selamat tak terpapar radiasi nuklir di PRSG-GAS, rombongan BAPETEN melanjutkan perjalanan ke salah satu sudut lain di kawasan Puspiptek. Namanya adalah Gedung Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP). Salah satu instalasi milik BATAN ini, telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 15 Nopember 2017 lalu. Fasilitas IGMP ini merupakan instalasi iradiasi untuk layanan sterilisasi alat kesehatan serta pasteurisasi produk pangan dari berbagai macam industri. Proses teknik iradiasi menggunakan sinar Gamma yang bersumber dari Cobalt-60. Pemberian dosis radiasi telah sesuai dengan Permenkes No.701/Menkes/Per/VIII/2009.

"Proses tanpa bahan kimia ini jauh lebih aman dan menguntungkan, karena pengawetan produk tak meninggalkan residu serta tak merubah kondisi fisik produk," ujar Arif Rakhmanto (Staf Pranata Nuklir Pusat Aplikasi Isotop & Radiasi BATAN). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun