Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Besar Tapi Kredibel Dalam Menggerakkan Energi Baik

22 Juli 2018   19:59 Diperbarui: 12 Agustus 2018   23:06 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi Baik yang digerakkan oleh Bu Kus dan Nadhilah Khairuna, berawal dari hal-hal bukan besar tapi kredibel. Mereka memulai dari hal-hal kecil yang selama ini mungkin diremehkan dan luput dari perhatian banyak orang. Kredibilitas yang dibangun oleh keduanya, akhirnya mendapatkan kepercayaan penuh dengan loyalitas dari para pelanggan. 

Instalasi GasLink milik PGN di kawasan Monas Jakarta Pusat (Foto:Prattemm)
Instalasi GasLink milik PGN di kawasan Monas Jakarta Pusat (Foto:Prattemm)
Menggerakkan energi baik itu, telah dilakukan dari tahun 1859 dalam sejarah perjalanan panjang sebuah industri gas di Indonesia. Industri yang resmi menjadi Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 13 Mei 1965 ini, tak hanya berusaha menyediakan kebutuhan pengangkutan dan niaga gas bumi nasional. PGN juga berusaha menebar Energi Baik dalam setiap lini kehidupan.

"Panjangnya mata rantai penjualan gas, menjadi penyebab utama mahalnya harga gas domestik," kata Direktur Utama PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Jobi Triananda Hasjim, saat menjadi narasumber seminar dalam ajang Indonesia Petroleum Association (IPA) Convex 2018 lalu di Jakarta Convention Center. 

Jobi mengatakan bahwa memperbaiki infrastruktur jaringan gas merupakan salah satu upaya penanggulangannya. Ini akan memperpendek distribusi gas hulu ke pengguna akhir (end-user). Biaya energi mahal akibat jauhnya supply dengan industri sebagai pengguna akhir. Andaikan industri dapat dibawa lebih dekat ke upstream, maka biaya akan jauh lebih murah. 

Jobi Triananda Hasjim di booth PGN Saka dalam IPA Convex 2018 (Foto:Prattemm)
Jobi Triananda Hasjim di booth PGN Saka dalam IPA Convex 2018 (Foto:Prattemm)
PGN pun siap mewujudkan mimpi Presiden Joko Widodo, dalam pembentukan holding BUMN Migas. Upaya ini dilakukan dengan akuisisi 51% saham PT Pertagas, yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Nilai transaksi mencapai 1,22 miliar dolar AS, yang setara dengan Rp. 16,5 triliun. Kapasitas distribusi dan usaha industri gas nasional, diharapkan akan dapat mengalami peningkatan. Nantinya gas akan dapat dinikmati oleh banyak orang. Dedikasi sebagai perusahaan yang memberikan keahliannya dalam pemanfaatan gas dan pemenuhan energi yang berkedaulatan, mendorong emiten berkode PGAS ini untuk menebar energi baik dalam mengupayakan kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu jangka panjang. 

Dari berbagai anak usaha yang berinduk pada PGN, kita dapat pula memetik pelajaran dari salah satu anak usaha yakni PGN Saka. PT. Saka Energi yang dikenal sebagai PGN Saka dan memiliki slogan 'power to discover', bergeliat di sektor hulu. Peranannya adalah mencari gas untuk dipasok ke PGN. Dalam pencarian gas di wilayah Indonesia, dilakukan dimana belum adanya infrastruktur PGN. Nantinya infrastruktur PGN dapat dibangun apabila sudah mendapatkannya. Jadi PGN Saka tak sekadar mencari keuntungan seperti korporasi migas lainnya.  

Jobi Triananda Hasjim (kanan) di booth PGN Saka dalam IPA Convex 2018 (Foto:Prattemm)
Jobi Triananda Hasjim (kanan) di booth PGN Saka dalam IPA Convex 2018 (Foto:Prattemm)
Energi Baik dari PGN akan mendukung penuh penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang. Tak hanya dengan menjadi sponsor resmi, namun PGN terlibat aktif dalam penyediaan infrastruktur masa persiapan maupun dalam setiap pertandingan. Pawai Obor AG 2018 yang telah dimulai dari Yogyakarta pada 17 Juli 2018 lalu, akan melintasi 53 kabupaten/kota di 18 Propinsi. Ketika pawai melintasi Jambi dan Jakarta, atlet lari dan balap sepeda binaan PGN akan diikutsertakan dalam tim pembawa obor tersebut.

Sementara saat acara pembukaan AG 2018, PGN akan menyediakan satu unit perangkat CNG (compressed natural gas). Ini untuk memenuhi kebutuhan gas bumi bagi kauldron di dalam dan luar stadion. Satu unit food truck, turut pula disiapkan di arena seremoni. Lalu untuk feeder bagi para pengunjung dari area parkir ke arena Gelora Bung Karno, PGN akan menyiagakan kendaraan bajaj gas berwarna biru. 

"Motto "Energy of Asia"  yang diusung dalam Asian Games 2018, selaras dengan tekad PGN untuk menjadi perusahaan Energi Ter-Baik," ujar Jobi, saat berada di booth PGN Saka dalam IPA Convex 2018. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun