Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Inovasi Kombinasi Energi Menerangi Negeri

17 September 2017   20:51 Diperbarui: 17 September 2017   21:50 2478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya dan Tenaga Air [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]

Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya, Tenaga Angin dan Tenaga Air [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya, Tenaga Angin dan Tenaga Air [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya dan Tenaga Air [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya dan Tenaga Air [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya dan Tenaga Angin [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Pembangkit Listrik Kombinasi Tenaga Surya dan Tenaga Angin [Foto: Prattemm via Proposal Taman Sudut Berpembangkit Listrik Energi Terbarukan Multiguna]
Sarwono juga memiliki teknologi terapan produksi garam berkemampuan empat kali lebih banyak dibandingkan cara konvensional, yang mana dapat terus berproduksi sepanjang musim. Harapannya dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada garam.

Teknologi konvensional produksi garam saat ini tandon berketinggian hanya 30 cm, masih menggunakan terpal, belum ada unsur panas, masih menempel bumi, dialirkan menggunakan parit.

Solusi yang ditawarkan Sarwono antara lain tandon air pertama empang-empang dibuat dari aluminium atau galvalum, yang berketinggian lebih dari 60 cm dan 90 cm. Manakala aluminium dibuat berketinggian 1,5 meter, maka bagian 3/4 meter akan cepat memanasi air laut. Otomatis volume produksi akan lebih besar dibandingkan teknologi konvensional.

Bahan baku air laut yang terhubung dengan kompor listrik dalam sistem pembangkit tenaga surya / tenaga angin, akan dapat beroperasi meskipun dalam musim penghujan. Kepastian pendapatan petani garam dapat naik dan tetap konstan dalam musim penghujan sekalipun. Kedaulatan produksi garam dapat diwujudkan ketika diaplikasikan secara massal.

Inovasi kombinasi dua jenis maupun tiga jenis pembangkit yang menjadi satu kesatuan sistem ini, akan dapat mempercepat pengembangan energi terbarukan dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik yang ramah lingkungan dengan harga yang kompetitif. Inovasi berkelanjutan ini dapat menerangi negeri tanpa henti dan meningkatkan daya usaha bersaing tinggi.

#EnergiUntukInovasiBerkelanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun