30 Januari 2016 tepat pukul 07.25 WIB telah tiba di Stasiun Kebayoran Lama Jakarta Selatan, merupakan titik awal untuk menuju Stasiun Depok. Tak perlu menunggu sampai 10 menit KRL dari Maja telah tiba untuk berangkat menuju Stasiun Tanah Abang.  Tiba di Stasiun Tanah Abang harus segera berlari karena KRL menuju Stasiun Bogor telah siap perangkat.
Syukurlah tidak ketinggalan KRL, sehingga perjalanan tepat memakan waktu satu jam. Tiba di Stasiun Depok pukul 08.35 telah ramai berkumpul para pengguna KRL yang mayoritas generasi muda. Setelah melakukan registrasi, Â mereka sibuk berselfie ria sambil menjadi menunggu kedatangan KRL yang akan pulang kembali ke depo. Â Total ada 150 peserta yang akan mengikuti Customer Gathering KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) 2016 yang akan ngumpul bareng di Depo KRL Depok.Â
Â
Rombongan ClicKompasiana yang berjumlah lima orang dan Daru Station yang juga lima orang, melengkapi 140 orang lainnya dari berbagai komunitas seperti KRL Mania, Jalur Depok Bogor, Jalur Bekasi, Jalur Serpong, Jalur Tangerang, RD1, Stasiun Tigaraksa, Aspeka, Railfans, Peron3 dan lainnya. Namun disayangkan salah seorang anggota Daru Station tertinggal karena masih dalam perjalanan.Â
Â
Â
Tampak hadir para petinggi dan manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) seperti Eva Chairunnisa (Manajer Komunikasi Perusahaan  PT KCJ), Ella Herlia ( Manajer Layanan Pelanggan PT KCJ), Siswanto (Kepala Depo Depok PT KCJ), Mega Rusiandi (VP Pelayanan PT KCJ), John Roberto (Direktur Teknik PT KCJ).
Acara yang dipandu oleh Adli dan Akbar ini dimulai dengan perkenalan singkat, menjelaskan bahwa area Depo Depok memiliki luas sebesar 26 hektar, merupakan depo terbesar di Asia Tenggara  serta rumah bagi 336 KRL dengan 14 kabin. Bangunan yang berdiri di Depo Depok ini antara lain bengkel perawatan, gudang induk komponen suku cadang, serta griya masinis.Â
Siswanto menyatakan prosedur keselamatan diterapkan untuk meminimalkan kecelakaan (zero accident) bagi para pekerja , pegawai maupun tamu yang berkunjung di Depo Depok. Maka penggunaan APD (alat pengaman diri) merupakan hal mutlak, disamping larangan makan, minum, merokok, mengambil gambar di area terlarang.Â
Mega Rusiandi menjelaskan acara ngumpul bareng di depo merupakan usulan teman komunitas agar dapat melihat perawatan rutin KRL. Tak hanya bengkel dan gudang, Â tapi juga dapat melihat griya masinis dan kuburan KRL.Â
Pembangunan Stasiun Manggarai yang akan berlantai tiga akan dimulai tahun ini. Penambahan SF-10 pada Jalur Serpong, akan membantu mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun PondokRanji. Mega meskipun mempunyai  kartu berkode 0 23 yang berhak dan memiliki akses masuk ke kabin masinis, tetapi tidak menggunakannya untuk lebih menunggu keberangkatan kereta berikutnya sebagai pengguna Jalur Serpong.Â
Mega Rusiandi juga mengatakan layanan relasi pelanggan/helpdesk terpusat di Stasiun Juanda. Media sosial KCJ saat ini telah menjadi sarana efektif untuk layanan pelanggan baik itu informasi, penanganan keluhan termasuk Lost & Found. Tingkat barang yang tertinggal di kereta masih tinggi, namun tingkat pengembaliannya pun semakin meningkat pula. Ini tentunya dengan terintegrasinya informasi Lost & Found di setiap stasiun.
Saat ini telah digodok oleh Ella Herlia apabila melebihi 6 bulan barang tidak diambil maka akan dicoba untuk diberikan kepada pihak yang membutuhkan seperti panti asuhan. Barang yang tertinggal masih ada dalam lima lemari besar, yang beraneka ragam jenis seperti helm, jaket, baju, bahkan laptop. Untuk kue/makanan basah akan dihancurkan dalam waktu 2x24 jam.Â
Antrian di Vending Machine (mesin otomatis layanan penjualan tiket KRL) yang hanya di Indonesia dibandingkan pengguna KRL di luar negeri, menunjukkan masih belum signifikannya penggunaan Kartu Multi Trip (KMT). Mayoritas pengguna KRL masih melakukan pembelian Tiket Harian Berjaminan (THB).
Sembilan vending machine telah terpasang hingga akhir 2015 diantaranya dua unit di Stasiun Kranji, dua unit di Stasiun Pondok Cina, dua unit di Stasiun Sudirman, tiga unit di Stasiun Jakarta Kota. Pada tahun 2016 ini akan bertahap terpasang 100 unit.Â
Sementara John Roberto sedang menguji salah satu pengguna setia KRL yang bernama Kevin (tampak pada foto ketiga), untuk mengetahui seberapa menyatunya pengguna dan KRL. Kevin mulai aktif sebagai pengguna KRL sejak tahun 2007. Menurut Kevin hingga tahun 2010 telah diterapkan KRL AC. Penghapusan KRL Ekspress di tahun 2011. Pada tahun 2013 dilakukan penghapusan KRL ekonomi dan mulai diberlakukan e-ticketing. StanFormasi (SF-10) diterapkan tahun 2014 dan StanFormasi (SF-12) diterapkan pada tahun 2015. Hingga awal tahun 2014 AC di KRL masih terasa panas, meski relatif lebih sejuk dibandingkan kondisi AC panas pada KRL di Jepang sendiri.Â
John Roberto menyatakan bahwa ia ditugaskan oleh Menteri Perhubungan Ign Jonan dari Balai Yasa PT KAI ke PT KCJ dengan target awal khusus dalam 1 bulan menyelesaikan permasalahan panasnya AC, jika ada penumpang yang mati kepanasan di KRL maka ganjarannya adalah pemecatan jabatan. Ketika baru datang bergabung di KCJ 12 Agustus 2014, ada 12 train set nganggur yang baru didatangkan dari Jepang. Padahal sarana masih jauh dari memadai yang mempengaruhi volume dan pendapatan perusahaan.
Setelah dipetakan jenis KRL yang sakit dan sehat, maka yang sakit tak tersembuhkan dikirim ke kuburan. Terbukti selama seminggu lalu lintas perjalanan KRL menjadi nol gangguan. Ini setelah manajemen sertifikasi perbaikan KRL di Balai Yasa Manggarai diserahkan langsung dari KAI ke KCJ.
Kinerja KCJ telah melebihi ekspetasi yang diharapkan. Prasarana penerangan di Stasiun yang telah terang benderang, toilet yang bersih. Stasiun Bekasi dan Stasiun Bogor terus mengalami perbaikan peron dan fasilitas terkait penambahan jumlah kereta dalam satu rangkaian menjadi 12 kereta (dikenal dengan SF-12) dari awalnya 10 kereta (SF-10). Untuk Jalur Serpong akan segera digenjot dengan SF-12.Â
Untuk mengatasi kesulitan menambah traffic perjalanan, maka tahun ini ditargekan pengurangan SF-8 dengan penambahan 25 train set SF-12 dan penambahan 30 hingga 40 train set SF-10.
Untuk Jalur Nambo akan dicoba penambahan pengoperasian terutama dari Depok. Fasilitas passenger crossing di Stasiun Manggarai saat ini telah lebih baik untuk keselamatan. Telah tersedia layar informasi posisi KRL di setiap stasiun. Untuk Stasiun Tebet akan tersambung dengan Halte Transjakarta dan Stasiun Jakarta Kota akan tersambung jembatan penyeberangan (arah BNI) menuju Halte Transjakarta.Â
Pengembangan SDM dengan pengiriman teknisi ahli ke Jepang. 12 orang gelombang pertama tahun lalu, 30 orang dikirim kembali tahun ini. Berkat tangan dingin John Roberto, pengelolaan overhaul Balai Yasa Manggarai milik KAI telah diserahkan pengelolaannya ke KCJ. Pelatihan masinis bersama instruktur JR-East baik di Jepang maupun dalam negeri.
Metode "Tunjuk Sebut" dengan menunjukkan sambil menyebut obyek yang dituju, sangat efektif dalam peningkatan kinerja teknis. Perubahan jam operasional perawatan KRL menyesuaikan jam operational terakhir KRL pukul 01.30, maka dilakukan hingga dinihari.
Pelatihan edukasi SDM, pengembangan prasarana, penyediaan suku cadang sesuai standarisasi Jepang, telah mengurangi sangat signifikan gangguan operasional KRL dari rata-rata 15 menjadi hanya 2 gangguan saja.Â
Sementara Ella Herlia menjelaskan bahwa KRL Access merupakan aplikasi berbasis Android dan iOS. Versi 1.0 untuk Android telah dapat dipakai para pengguna, untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan. KRL Access telah tersedia dengan menu bahasa Inggris dan penyempurnaan InfoKRL. Informasi yang bisa didapat antara lain mengetahui posisi KRL di stasiun tempat menunggu, melihat jadwal di stasiun tempat anda berada, mengetahui biaya perjalanan dari stasiun keberangkatan ke stasiun tujuan. Ada juga fasilitas komplain via e-mail dan update berita dari KCJ.
Menjelang berakhirnya sesi perbincangan yang seru, munculah kembali kelima masinis JR-East (tampak pada foto keempat). Mereka hadir di Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam pelatihan bersama masinis KCJ, dan menyatakan bagus untuk berbagai hal fasilitas depo di Depok ini. Bahkan masinis JR-East yang bernama Takigawa (tampak dalam foto melambaikan tangan) tak sungkan mengagumi kecantikan Ella Herlia.Â
Kemudian dilakukan pembagian rompi dan helmet keselamatan untuk APD saat tur keliling depo. Sambil menikmati makan siang , dilakukan pembagian doorprize tahap pertama yang berjumlah belasan.Â
Â
Area pertama yang dikunjungi terlihat empat staf KCJ yang melakukan pencucian KRL agar kembali bersih ketika melayani para pelanggan. John Roberto dan Siswanto didampingi Subiyanto (Junior Supervisor) memimpin langsung di garis terdepan tur keliling ini. Tampak dalam foto diatas Subiyanto menjelaskan area pemeriksaan harian KRL (dengan prosedur "Tunjuk dan Sebut") ini benar bersih seperti kesehariannya, bukan terlihat rapi karena acara Customer Gathering. Semua sistem kerja tidak hanya mengacu pada keselamatan kerja tetapi pada kerapian kerja.
John Roberto mengatakan semua ini mengadopsi standar sistem JR-East yang ada di Jepang. Duta Besar Jepang di Indonesia telah mengakui bahwa depo telah lebih baik dibandingkan di Jepang.
25 rangkaian KRL yang bermalam di Depo Depok, penanganan pemeriksaan harian setiap rangkaian dilakukan oleh 2 orang teknisi.Â
Â
Â
Â
[caption caption=" "]
Setelah puas menikmati bengkel dan gudang induk suku cadang, saatnya menuju Griya Karya Commuter. Sesampainya disana terlihat sudut ruangan bersih, teduh bagaikan hotel berkelas. Griya ini akan menjadi tempat beristirahat 25 masinis, 25 asisten masinis, 25 petugas layanan KRL yang sedang bertugas. Total saat ini masinis yang berkarya di PT KCJ berjumlah 300 orang.Â
Â
Â
Â
[caption caption=" "]
Setelah puas melihat pelatihan masinis di KRL, akhirnya peserta dan manajemen KCJ berfoto bersama (sumber foto: Path.FitriHaryantiHarsono) di depan barisan KRL yang sedang beristirahat.Â
Â
Terlihat seluruh komunitas berfoto bersama di ruang serbaguna sebelum bubaran , untuk memasuki kembali Kereta Rel Listrik KLB. KRL-KLB ini kembali mengantar peserta ke Stasiun Depok, yang akhirnya berubah kembali menjadi KRL reguler untuk menuju Stasiun Jakarta Kota. Terimakasih Mbak Ella Herlia yang telah berkenan mengantar kepulangan peserta hingga depan pintu KRL.
Lho gak kelihatan ya Ikugawa, Alvigawa, Fidegawa. Ya sudah akhirnya Sobagawa, Novagawa, Tomogawa, Madegawa, Hanigawa dan Fitrigawa mau kembali ke habitatnya masing-masing. Sampai jumpa pada Customer Gathering KCJ 2017 di........(kasih tau gak ya, nanti pada ngiler).
Â
Keterangan: semua foto merupakan dokumentasi pribadi penulis ( kecuali yang telah disebutkan sumbernya) dan dijepret/di-screenshot menggunakan kamera smartphone Dual LED Flash 5MP & 2MP seharga delapan ratus ribu rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H