Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Diversity: Saatnya Perjalanan yang Bermakna

28 Oktober 2015   23:50 Diperbarui: 28 Oktober 2015   23:50 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto yang baik sebenarnya sudah jadi sebelum diambil gambarnya. Maksudnya buatlah perencanaan dahulu bisa dalam bentuk sketsa terlebih dahulu. Rencanakan dahulu kondisi arsitektur, lanskap wilayah dengan objek foto. Ini diperlukan agar dapat segera melalukan adaptasi perubahan situasi yang mungkin dapat berubah. Tanpa perencanaan yang baik, kemungkinan tidak akan fokus berburu foto di lokasi, malah akan kebingungan sendiri ketika mendapatkan momen yang diinginkan tak terwujud. 

Foto yang memiliki nilai jual tinggi biasanya adalah foto pemandangan alam. Korporasi besar akan membutuhkannya untuk foto eksklusif pada kalender tahunan mereka. Bagi korporasi harga sebuah kamera tidaklah mahal, maka dari itu mereka berani membayarnya dengan harga tinggi. Kadangkala orang bingung memberi harga ketika ada yang menawar foto kita. Untuk tidak menurunkan harga martabat diri, janganlah dibawah satu juta rupiah. 

Ketika piknik janganlah malas bangun pagi. Manfaatkanlah waktu untuk berfoto, janganlah sibuk memotret diri sendiri. Yang laku dan bernilai ekonomis adalah foto pemandangan alam. Hendaknya jangan ada yang memakai baju warna putih, karena dapat 'merusak' foto alam itu. 

Jika foto dihargai dengan nilai tinggi, hendaklah berbagi dengan objek sang foto. Misalkan kita mengambil gambar anak kecil yang kita tahu hidup dalam keadaan memprihatinkan. Pernah ada pemenang lomba foto yang rela terbang ke kota sang objek foto yang tinggal di kota lain. Pemberian uang hadiah dilakukan di pasar tempat objek foto berjualan. Namun terjadi kehebohan, sehingga ketika ada fotografer lain datang selalu dimintai duit. 

Pada beberapa lokasi kadang terkendala masalah non teknis, khususnya untuk foto pra-nikah (pre-wedding). Di Inggris jika kita foto anak lima tahun kebawah maka dapat dituntut pasal kriminal. Asal kita masuk ke kawasan Louvre Prancis dengan tiket masuk, maka kita bebas beraktivitas mengambil foto. Bahkan di OrchardRoad Singapura tidak diperlukan perizinan. Namun di Indonesia terlalu banyak perizinan resmi maupun tidak resmi. Saat ini jika ingin izin lokasi foto di Bedugul harus keluar duit 4,5 juta rupiah. Beberapa taman di Jakarta juga tak luput dari penarikan biaya. 

Sejak 2003 Arbain selalu memakai fasilitas auto. Foto yang dihasilkan menggunakan file *jpeg. Penggunaan file *raw kalau sangat mementingkan warna dan akan digunakan untuk media sebesar billboard. File *raw tidak akan dikenal oleh printer. 

Dalam foto pemandangan diatas tampak empat kotak berwarna berbeda. Ketika melihat pemandangan bagus seperti ini jangan langsung di jepret saja. Satu pemandangan seperti ini bisa menghasilkan beberapa potret berbeda. Semua foto dapat menjadi duit. Salah satunya dalam kotak merah tampak sebuah perahu nelayan sedang melintas. 

Ternyata foto embun di atas memiliki nilai harga jual tinggi. 

Jika tidak sedang menjadi juri lomba foto, Arbain akan tetap berusaha ikur lomba. Tentu saja bukan untuk mengejar hadiahnya,  tetapi untuk menunjukan masih punya semangat untuk memotret dan juga pembuktian kualitas pada khalayak publik. Tidak masalah ketika harus juara ketiga,  sementara juara satu disabet oleh pelajar SMA. 

 

Acara ditutup dengan pembacaan puisi foto oleh Henri C Widjaja dengan tema Perjalanan yang Dimampatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun