Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saatnya Perbankan dalam Genggaman Kapanpun dan Dimanapun bersama BII Maybank2u Apps [1]

28 September 2015   17:54 Diperbarui: 1 Oktober 2015   19:28 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara global penggunaan mobile banking diperkirakan 28% (Indonesia 11%, tahun lalu 4%) dengan apps untuk pembayaran online dan cek rekening bank, dimana aktivitas perbankan tersebut menggunakan ponsel. Pasar Asia Pasifik sangat menarik dan memberikan keuntungan bagi mobile banking dengan pengguna usia muda yang menjadi target pasar. Mobile banking mampu mengubah orientasi penggunaan perangkat komputer pribadi (Personal Computer), dan menjadi media utama interaksi online-banking di Indonesia khususnya pelanggan/nasabah berusia muda. Aktivitas pengguna mobile-banking yang tidak terbatas dan banyak ragam pengelolaan keuangan pribadi dan investasi. Aktivitas mobile banking di Indonesia mencakup transfer uang ke rekening seseorang mencapai 56%, transfer uang antara rekening bank dan ponsel 31%, notifikasi kartu kredit perbankan 29%, membaca informasi rekening bank 27%, sms banking 17%, pengelolaan portofolio saham 8%.

Masalah kemudahan dan kenyamanan menjadi kebutuhan utama secara global dari mobile banking, dimana dilakukan tanpa formulir, tanpa antrian dan cepat. Persepsi keamanan menjadi hal utama di Indonesia dan Asia dibandingkan dengan pasar global. Penggunaan ponsel sebagai mobile wallet secara global 20% ( Indonesia 8% - tahun lalu 3%), untuk pembayaran transaksi pembelian produk dan jasa layanan melalui sms, program apps pada ponsel. Riset mengenai layanan keuangan dan perbankan dilakukan secara online dan dilakukan dengan ponsel cerdas. Potensi pertumbuhan mobile wallet yang sangat kuat tersedia di pasar karena layanan dan dukungan infrastruktur. Kemudahan dan kenyamanan mobile walllet menjadi daya tarik pasar karena adanya perhatian pada masalah keamanan yaitu tidak perlu membawa uang tunai. Konsumen menggunakan mobile wallet karena sebagai solusi jika merasa lebiah mudah dan nyaman dibandingkan penggunaan transaksi tunai maupun kartu alternatif.  Selain itu adanya penghematan waktu belanja, penghematan adanya penawaran promosi seperti adanya diskon dan pengalaman penggunaan transaksi yang cepat mudah dari perangkat gadget mereka. 

Kemudian Hansal memberikan beberapa contoh aplikasi mobile banking maupun mobile payment . Aplikasi mobile banking The La Caixa yang meraih "Best overall mobile banking app" dalam Mobile Banking Award 2012, menawarkan nasabah pengalaman yang komplet diantaranya pembelian tiket event bioskop, fitur augmented reality dalam pencarian cabang maupun ATM terdekat dengan aplikasi yang menghibur dan menyenangkan. App tersedia dalam semua platform OS utama dengan melayani satu juta nasabah dan enam juta transaksi per bulan.

Aplikasi  mobile bill payment US Bank yang menggunakan mobile touchpoints, mampu mengurangi kepadatan panggilan call center dan penghematan operasional customer service. 

Sementara aplikasi iPhone Starbucks Coffee memiliki fasilitas mobile payment yang tidak perlu menggunakan pembayaran tunai, adanya /munculnya penanda (alert) lokasi outlet terdekat ketika pelanggan berada di dekat salah satu outlet yang sangat menghemat waktu pencarian outlet. Fasilitas yang dapat melakukan pemesanan sebelum pelanggan tiba di outlet yang dapat mengurangi antrian panjang. Point loyalitas yang menguntungkan tanpa kartu tambahan yang di-dip.  Saat ini telah tujuh juta pengguna apps telah menggunakannya, dengan transaksi pembayaran mencapai 2,1 juta setiap minggunya.

Faktor yang sangat dibutuhkan menjaga dan membangun sebuah brand dalam lingkaran kepercayaan konsumen di mobile commerce adalah kemudahan & kenyamanan (dapat melakukan transaksi mobile banking dimanapun dengan cepat tanpa perlu antri/ menunggu waktu lama), kebebasan (dapat mengakses rekening secara detail tanpa perlu menggunakan komputer), relevan (solusi mobile banking sesuai dengan kapabilitas perangkat ponsel), pengalaman (adanya perasaan berkesan yang "nancep" di hati ketika melakukan transaksi layanan perbankan bergerak dan tanpa keruwetan lamanya waktu tunggu) dan rasa tentram ( layanan jasa mobile finance haruslah memiliki kestabilan dan tingkat keamanan pada platform yang digunakan pada perangkat konsumen pengguna).

Kapabilitas yang unik dari mobile apps dapat menjadi jembatan antara sistem online dan offline dimana menawarkan kesempatan yang sesuai keinginan konsumen. Mobile apps akan menjadi brand building, dimana akan menjadi jalan baru bagi peningkatan proposisi merek.  Akan menjadi brand activation, dimana menawarkan banyaknya kesempatan yang merubah konsumen dalam mengambil eksekusi keputusan. Akan menjadi customer experience, dimana memberikan perluasan & mengembangkan item layanan atau pengembangan layanan baru secara keseluruhan.

 

Stefanus Willy Sukianto memaparkan mengenai Indonesia yang sedang menuju era digitalisasi dengan perkembangan pesat pengguna internet dan pemakaian telepon genggam pintar (smartphone). BII Maybank yang mengerti kebutuhan dari nasabah serta trend yang sedang berkembang dalam mendukung kebutuhan nasabah, telah mampu menjawab ekspetasi nasabah dalam layanan keuangan digital dari masa ke masa.  

Jumlah ponsel yang beredar saat ini melebihi dari jumlah penduduk. Transaksi perbankan saat ini telah menggunakan bukan hanya ponsel manual tapi juga smartphone. Penetrasi smartphone saat ini tidak hanya berhubungan dengan transaksi, tapi juga dengan gaya hidup (lifestyle). Ini disebabkan trend transaksi mobile banking yang memberi kebebasan bertransaksi dimanapun. Pengguna smartphone yang mengakses layanan internet banking, 30% menggunakan aplikasi mobile banking dan 15% melalui website. 

BII Maybank merupakan bank pertama yang meluncurkan internet banking pada tahun 1998. Bank akan fokus pada teknologi digitalisasi, dimana tidak akan membuka banyak cabang. Tagline 'Ayo ke Bank' mungkin akan berubah menjadi 'Ayo menggunakan mobile banking'. Ini dapat terlihat pada era 1990-an bank berlomba-lomba berekspansi membuka cabang. Era tahun 2000-an ATM bank menjamur dimana-mana. Era 2010 keatas dimulai layanan transaksi elektronik seperti e-money, e-cash, e-wallet. Pada tahun 2011 BII Maybank memperkenalkan UMB (USSD Menu Browser) Banking dengan akses *141# yang dapat diakses oleh ponsel standar. Pada tahun 2013 BII Maybank kembali meluncurkan mobile banking yang berbasis SMS dengan metode enkripsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun