Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saatnya Perbankan dalam Genggaman Kapanpun dan Dimanapun bersama BII Maybank2u Apps [2]

1 Oktober 2015   19:19 Diperbarui: 2 Oktober 2015   06:55 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya setelah jamuan santap siang selesai, maka dilanjutkan kembali dengan diskusi panel yang khusus dihadiri komunitas Kompasiana dengan moderator yang masih tetap sama yaitu John Patrick "JP" Ellis yang sangat lancar berbahasa Indonesia, paham bahasa Jawa kromo inggil serta jago menggunakan bahasa pemrograman Jawa (Java Programming). Hal yang menjadi topik pembahasan adalah perspektif dunia terhadap perkembangan mobile banking. 

Narasumber yang masih hadir untuk berdiskusi adalah Hansal Savla dan tentunya dari pihak BII Maybank yaitu Gusnawan Tjan dan Stefanus Willy Sukianto. Tambahan narasumber yang ditunggu tentu saja Amran Hassan (Head of Innovation CIO for International MayBank KualaLumpur) dan Danny Oei Wirianto (Chief Marketing Officer PT Global Digital Prima (GDP) Venture) .

Stefanus Willy Sukianto mengatakan bahwa BII Maybank terus beradaptasi terhadap perubahan trend teknologi perbankan dan kebutuhan nasabah, sehingga akan dapat menjadi solusi bertransaksi yang mudah, aman, nyaman, kapanpun dan dimanapun. Kehidupan di kota besar yang secara jarak tidaklah terlalu jauh, namun waktu tempuh jarak tersebut dapat lama sekali. Sementara jikalau hendak menjangkau cabang yang menempuh waktu lama,  tapi saat ketika juga harus ada keperluan melakukan transaksi cepat. Maka dari itu BII Maybank memberikan solusi melalui aplikasi mobile banking BII Maybank2u. 

Dalam perkembangan layanan digital kita seperti melihat dengan dua mata. Satu mata adalah untuk melihat keinginan dan kebutuhan nasabah sekarang ini. Sementara satu mata lainnya melihat lima tahun kedepan apa yang akan dilakukan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya. Jika tidak melihat fenomena ke depan maka korporasi akan berjalan ditempat.  Anak kecil yang seperti diceritakan Danny Oei yang beberapa tahun lagi akan memasuki usia yang dapat mengakses layanan perbankan (bankable) pada 17 tahun, akan sangat jarang berkunjung ke bank dalam melalukan transaksi. Pengembangan aplikasi yang selalu diperbaharui merupakan jawaban akan melayani kebutuhan nasabah sesuai perkembangan jaman. Kolaborasi BII Maybank dan program kantor pusat Maybank, akan menjadi blueprint beberapa tahun kedepan. 

Dalam single-channel nasabah bertransaksi ke cabang. Layanan berkembang menjadi multi-channel dengan adanya customer service dan konten website, dan menjadi cross-channel dengan layanan ATM. Dalam layanan omni-channel nasabah akan mempeoleh suatu pengalaman berbeda dan berkesan dalam menggunakan mobile banking, karena dapat menggunakan berbagai macam perangkat berbeda. Nasabah dengan kepemilikan beberapa perangkat seperti smartphone, tablet,  laptop, desktop/PC, tentu saja menginginkan kemudahan akses melalui berbagai perangkat. Misalkan pada pagi hari melakukan transaksi transfer dan pembayaran tagihan melalui smartphone, sepulang kerja pada sore hari sambil bermain game di desktop/PC tentu ingin melihat kembali transaksi yang dilakukan tadi pagi. Kemudahan dan kenyamanan seperti inilah yang menjadi jawaban dan yang ditawarkan BII Maybank kepada para nasabah melalui aplikasi mobile banking BII Maybank2u. 

 

Gusnawan Tjan menjelaskan generasi masa kini sangat mahir dengan teknologi terkini yang 4G dan berprosesor octa core dan spek teknis berada di atas milik orangtuanya. Tentu saja trend yang menjadi kebutuhan generasi muda dalam akses mobile banking bukanlah sekedar untuk transfer dana dan pengisian ulang pulsa ponsel, tapi juga dapat mendukung gaya hidup sehari-hari. Maka dari itu BII Maybank2u Apps menjadi solusi untuk melengkapi platform aplikasi mobile banking yang sudah ada yaitu UMB (USSD Menu Browser) Banking dan SMS Banking. BII Maybank2u sangatlah mudah digunakan (user friendly), dimana dengan menu yang komprehensif sangat mudah dibaca, dipakai dan tanpa perlu membaca tutorial yang panjang. Bahkan akan dapat dilakukan personalisasi pada tampilan menu favorit yang sangat berbeda dibandingkan dengan pengguna lainnya. 

 

Hansal Savla mengatakan dari riset perbankan menunjukan perkembangan pesat dan signifikan teknologi mobile banking di Asia Pasifik khususnya Indonesia,  dimana penetrasi yang tinggi dari penggunaan ponsel pintar dalam mengakses layanan mobile khususnya mobile banking, termasuk penggunaan tablet/laptop sebagai eksesnya. Perbankan di AS telah menggunakan aplikasi mobile banking yang tanpa memerlukan rekening bank. Kita dapat melakukan transfer dana melalui FB atau Twitter dimanapun,  asal telah mengetahui contact number yang dituju. Perkembangan pesat mobile banking di pasar Afrika dengan penggunaan ponsel pintar khususnya di Kenya dan Nigeria. 

 

Danny Oei Wirianto mengatakan bahwa keberhasilan suatu bisnis karena sukses membawa konsep bisnis tradisional ke dalam lingkungan yang berbeda menjadi konsep yang modern. Dahulu kita ngobrol bersama teman dengan secangkir kopi di sebuah warung kecil, namun saat ini Starbucks sukses membawa dalam lingkungan yang lebih modern dan menyesuaikan dengan gaya hidup masa kini. Saat dulu kita berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari di warung/ toko kecil, namun saat ini seperti 7Eleven, Circle-K yang sukses dengan bukan sekedar outlet belanja kebutuhan yang modern tapi juga mendukung gaya hidup pelanggan. Perubahan belanja dari penggunaan sms banking saat ini juga beralih menggunakan apps. Ada empat hal kunci suatu perusahaan dapat berhasil yaitu membantu para konsumen untuk dapat penghematan uang & waktu, membantu konsumen pengalaman berekspresi dan membantu konsumen dapat menghasilkan uang.

10% populasi dari jumlah penduduk saat ini berusia dibawah 35 tahun dan mereka lahir pada zaman digital. Foto mereka saat kecil telah terekam dalam Facebook, sementara untuk kaum seusia para narasumber klise fotolah yang menjadi saksi kehidupan masa kecil.

Anak kecil saat ini dipastikan hampir tidak mengenal apa itu 'www.' tapi akan lebih familiar dengan Apps yang terdapat dalam icon kotak. Dahulu para korporasi pada tahun 2000 berlomba-lomba membangun website 'www'. Namun pada tahun ini mulai mengembangkan Apps. Penggunaan Apps yang sangat berkembang pesat saat ini terutama di kalangan muda disebabkan adanya kemalasan karena adanya kemudahan akses yang cukup menekan satu button saja. 

BII Maybank2u merupakan aplikasi mobile banking yang didesain untuk nasabah agar dapat melakukan penghematan waktu (save time) dan dapat menghasilkan duit (make money) karena adanya kemudahan transaksi yang cepat. 

Salah satu tantangan dari Apps adalah seberapa banyak diunduh (di-download) oleh pengguna. Tentu ini dilihat dari kemudahan untuk diunduh dan sisi nilai lebih/keuntungan apa yang dapat dirasakan pengguna. Bentuk Apps itu apakah sebuah mobile banking atau media sosial seperti Kompasiana, hendaklah dibuat simpel dan hindarilah pencampuran aduk fiturnya. Jika aplikasi mobile banking hanya untuk melakukan transaksi transfer dan misalkan pengajuan kartu kredit, maka itu akan membuat simpel bagi pengguna. Namun jika dilakukan pencampuran fitur media sosial dan terlalu banyaknya fitur maka akan membuat kebingungan pengguna. Twitter yang konsisten dengan 140 karakternya. Instagram dengan fitur videonya. Pembelajaran dari Facebook adalah adanya konsistensi tampilan yang selalu berwarna sama dan aplikasi yang tidak berubah banyak dalam Timeline maupun Fanpage. Apps haruslah fokus pada yang simpel, dan ketika para pengguna mulai nyaman dalam pemakaiannya maka dapat dilakukan penambahan fitur. 

Konsumen pada dasarnya tidak peduli pada kecanggihan teknologi apps,  tapi melihat apakah produk tersebut dapat sesuai dengan kebutuhannya atau tidak. Dahulu seorang konsumen mengikuti (follow) keinginan korporasi, namun saat ini korporasi telah harus mengikuti (follow) kebutuhan konsumen. Konsumen akan merupakan benar-benar menjadi seorang raja .

 

 Amran Hassan mengatakan aplikasi mobile banking memiliki karakeristik berbeda dalam perangkat yang digunakan di berbagai wilayah di dunia ini. Penggunaan komputer untuk internet banking sangat dominan di Eropa dan AS. Sementara di Indonesia, Vietnam, Kamboja, Filipina lebih dominan laptop/tablet. Maybank untuk 'menjemput bola' masa depan teknologi finansial (fintech), sangat responsif terhadap kalangan industri tradisional terutama para start-up. Maybank Fintech berharap menjadi bagian penting dalam komunitas fintech dengan sistem ramah yang lingkungan untuk meraih manfaat bersama dan berkelanjutan yang lebih kuat. 

Ada empat hal sudut pandang yang menjadi perhatian Maybank Fintech yaitu knowledge, accelerate, platform, adoption. Komunitas dalam hal ini para start-up akan dibekali pengetahuan yang lebih mendalam mengenai industri finansial. Lalu memandu mereka untuk mewujudkan ide dan harapan serta menjalankan program dari usulan ide dan inovasi ke Ignite/Pitch session dalam sebuah bootcamp. Penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Maybank untuk menghubungkan dengan seluruh kalangan pengambilan kebijakan (stakeholders) termasuk pemberi dana (funders), akselerator (accelerator), korporasi fintech, kalangan pemerintahan (government). Akhirnya para start-up yang terpilih akan dibantu dan didukung penuh dalam mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh Maybank. 

Amran Hassan kemudian melakukan presentasi singkat mengenai Maybank Fintech dan kegiatan edukasi bagi beberapa start-up di negara ASEAN yang dilaksanakan di KualaLumpur. 

Dimulai dari Ignite session 22 April 2015 konklaf penetapan program secara detail dan berbagi informasi perkembangan dari Fintech di pertemuan komunitas lokal.

Lalu 21 tim start-up terpilih dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina berkumpul bersama selama tiga hari 13-15 Juni 2015 lalu dalam sebuah bootcamp di KualaLumpur. Mereka mendapatkan pelatihan berbagai teknik melakukan presentasi dan coaching serta validasi untuk perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Lalu dalam Pitch session 16 Juni 2015 mereka melakukan presentasi di hadapan Maybank, Venture Capitalist dan para investor. Diharapkan pada tahun depan program startup-bootcamp akan diselenggarakan oleh Maybank di Jakarta. 

 

Setelah diskusi panel berakhir BII Maybank memberikan plakat penghargaan kepada para narasumber yang diwakili oleh Leonardo Koesmanto (Head of Marketing & Corporate Branding BII Maybank). Tampak pada foto di atas seusai penyerahan plakat penghargaan, melakukan foto bersama dari ki-ka Gusnawan Tjan, JP Ellis, Leonardo Koesmanto, Danny Oei Wirianto, Hansal Savla, Amran Hassan dan Stefanus Willy Sukianto.

 

Sesaat pemberian plakat penghargaan selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab dan ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh tiga Kompasianer. 

 

Pertanyaan pertama: Bagaimana BII Maybank menyikapi dan melakukan sosialisasi mengenai masih rendahnya tingkat daya serap teknologi masyarakat Indonesia?  Bagaimana penjelasan lebih lengkap mengenai pembatalan transaksi di BII Maybank2u Apps? Bagaimanakah sebuah perusahaan itu membantu ekspresi para penggunanya?... Gusnawan Tjan menjelaskan bahwa BII Maybank2u dibuat dengan menu utama yang simpel dilengkapi dengan fitur dan juga video tutorial. Selama kita tidak melakukan akses dengan penggunaan TAC (Transaction Authorization Code), maka segala transaksi akan batal dengan sendirinya /tidak dapat dilakukan. Ketika melakukan perintah submit pada saat hendak melakukan transaksi, maka dipastikan transaksi akan sah terjadi dan tidak akan dapat dibatalkan. Stefanus Willy Sukianto menjelaskan bahwa berdasarkan customer base,  BII Maybank tentunya akan menawarkan beberapa produk ke para nasabah berdasarkan segmentasinya masing-masing. Sementara Danny Oei Wirianto mengatakan Apps itu untuk menghemat uang dan waktu serta dapat menghasilkan uang. Kadang ketika kita ingin berekspresi belum tentu dianggap dan disepelekan keluarga dekat dan teman. Kita dapat berekspresi di WA dan Skype . Dengan FB, Twitter maupun Kompasiana, kita dapat berekspresi berbicara mengenai hal yang ada dalam perasaan kita. Kesempatan berbicara itu tidak melihat apakah benar atau tidak. Saat ini dengan adanya media sosial kalau hendak berbicara haruslah ada kapabilitas, jangan sampai seperti peribahasa "tong kosong nyaring bunyinya". Anak muda jaman ini hampir tidak ada yang membaca Surat Pembaca, mereka ketika ingin menyampaikan keluhannya langsung ke media sosial. Istilah Speedy telah menjadi Spidol (Speedy Dodol) karena lambatnya akses Kaskus. Jadi jika konsumen komplain melalui teriakan di media sosial, harus benar-benar direspon dengan baik dan cepat. 

Pertanyaan kedua diajukan oleh Kompasianer yang seorang backpacker/ travel blogger : teknologi augmented reality dalam pencarian ATM terdekat, apakah dapat melakukan pencarian lokasi ATM non BII Maybank yang telah kerjasama dengan BII Maybank? Pencarian lokasi promo terdekat seperti promo kartu kredit maupun resto, apakah hanya yang telah bekerjasama dengan BII Maybank saja? ... Stefanus Willy Sukianto mengatakan bahwa jumlah ATM BII Maybank saat ini 1500 unit dan terkoneksi dua arah dengan jaringan ALTO / Prima / Bersama. Sangat jarang bank yang dapat melakukannya. Jadi nasabah BII Maybank dapat akses ATM non BII Maybank dari bank yang berwarna biru, merah, kuning maupun yang belang-belang. Begitu juga sebaliknya ATM BII Maybank dapat menerima transaksi nasabah non BII Maybank dari bank berwarna biru, merah, kuning maupun yang belang-belang. Augmented Reality hanya akan melakukan proses pencarian lokasi promo hanya yang telah resmi bekerjasama dengan BII Maybank. 

Pertanyaan ketiga: dalam berbelanja terpaksa sering melakukan transaksi tunai. Jika ingin menggunakan kartu kredit,  kasir toko mengingatkan kemungkinan akan adanya pendobelan. Bagaimana ini bisa terjadi? Trus,  bagaimana cara pembukaan rekening online melalui BII Maybank2u?... Gusnawan Tjan mengatakan bahwa dalam transaksi kartu kredit yang diverifikasi adalah chip meski yang digunakan PIN maupun tandatangan. Merchant tidak akan membatalkan transaksi ketika sudah melakukan submit transaksi. Jika melakukan pembatalan transaksi hanya bisa setelah keesokan harinya setelah transaksi dilakukan. Jika ingin melakukan pembukaan rekening online, calon nasabah harus melakukan dahulu deposit.

 

Setelah sesi tanya jawab selesai saatnya dilakukan pembagian doorprize berupa dua smartphone dan dan tiga GiftVoucherMAP. Tak lupa pengumuman dan penyerahan hadiah pemenang instagram photo challenge dan live tweet competition berupa GiftVoucherMAP

 

 

STOP-PRESS: 

Direksi PT Bank Maybank Indonesia Tbk pada tanggal 1Oktober 2015 mengumumkan perubahan nama perseroan PT Bank Internasional Indonesia Tbk menjadi PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Segala layanan perbankan yang menggunakan nama dan atau logo PT Bank Internasional Indonesia Tbk tetap berlaku, dapat dipergunakan dan tidak mengalami perubahan  sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Informasi stoppress dapat dilihat pada Harian Kompas 1 Oktober 2015 dan untuk penjelasan lebih lanjut atas perubahan nama perseroan PT Bank Maybank Indonesia Tbk , dapat menghubungi Customer Care (Indonesia) 1500-611 atau 69-811 via ponsel

 

 

Artikel terkait sebelumnya:

Saatnya Perbankan Dalam Genggaman Kapanpun dan Dimanapun Bersama BII Maybank2 Apps [1]

 

 

Sesaat setelah para undangan media melakukan registrasi , maka dapat menikmati jamuan kecil terlebih dahulu sebelum dimulai acara talkshow dan peluncuran BII Maybank Apps. Seperti pada penampakan ketiga foto dibawah ini suasana jamuan kecil pembuka, berfoto selfie mengikuti instagram challenge serta seorang Kompasianer yang sedang melihat demo BII Maybank Apps.

 

 
 

 

 

#BIIMaybank2u #MobileBanking

Keterangan : semua foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun