Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Kompasiana Visit: Nyamannya Rumah Manufaktur FEDERAL Oil

22 September 2015   16:58 Diperbarui: 22 September 2015   18:07 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengetahui jumlah dan varian dari produk #FederalOilSpesial dapat melihat informasi di sini

Mesin kendaraan dengan teknologi saat ini sangat membutuhkan oli yang bersifat encer karena untuk mempercepat pelumasan dan penggunaan BBM yang lebih irit.  Selain itu untuk mengatasi suhu mesin yang lebih cepat panas, beban gesekan lebih tinggi dan celah antar komponen bergerak lebih rapat. 

Pemilihan base oil sintetik yang telah melalui proses hydrofinishing dan hydrocracking akan didapat kandungan sulfur rendah dan rantai karbon yang lebih stabil. Tentu ini akan menghasilkan tingkat penguapan 12% lebih rendah dari standar. Selain itu kestabilan temperatur kerja mesin lebih terjaga dengan indeks kekentalan pelumas 2 kali lebih baik. 

Aditif dari base oil sintetik adalah active polymer (memberikan kestabilan ketahanan pelumas dengan performa dua kali lebih lama waktunya dari polymer biasa), advance active moly (melindungi gesekan antar permukaan logam dalam mesin kendaraan sehingga mesin lebih awet dan akselerasi dua kali lebih responsif dari aditif lainnya), double act cleaner (mengikat kotoran/deposit secara kuat sehingga kotoran tidak menempel di dinding/ permukaan logam dan performa mesin lebih optimal). 

 

 

Mangatas Pandjaitan (EHS & Security Officer PT Federal Karyatama) memberikan penjelasan singkat aturan yang harus dipatuhi selama visit ke area produksi. Jalur evakuasi yang harus dilalui,  larangan merokok dan memotret,  larangan berbicara dengan operator produksi. Ada satu larangan yang banyak dilanggar oleh Kompasianer dan rekan media yaitu larangan memotret di area produksi. Tentu saja pembaca yang budiman tidak akan menemui foto penampakan di area produksi,  karena sebagai tamu yang sopan harus mematuhi aturan tuan rumah yang baik hati. 

Dalam visit ke R&D, Engineering dan Produksi terlihat beberapa tools canggih seperti Chemical & Physical Lab Equipment, ICP (Inductively Coupled Plasma), Dynojet Facility, FTIR (Fourier Transform Infrared), Kinematic Viscosity Tester (Manual), Cold Cranking Simulator,  Tapered Bearing Simulator, Pour Point Tester, Flash Point Tester, Shear Stability Tester, TBN-TAN & Water Content Tester, Copper Corrotion Tester, Evaporation Loss Nass/NOACK Tester, Foam Tester. 

Oli bersifat kental diproduksi di Plant RawaGelam, sedangkan oli bersifat encer diproduksi di Plant RawaBali. Bahan baku base oil dan bahan aditif diimpor dari Timur Tengah, Singapore, Korea,  Malaysia. Mesin produksi beroperasi 2 shift per hari dimana satu shift dapat produksi 80 ton oli. Jika sistem robotik digunakan dalam produksi maka akan menghasilkan 1500 karton per 8 jam produksi.  Sementara penggunaan non-robotik dalam produksi akan menghasilkan 1100 karton per 8 jam produksi.  Satu karton berisikan 34 botol oli. Di Plant RawaBali memiliki 3 tanki produksi berkapasitas 20 ton dan 2 tanki berkapasitas 10 ton. Kebersihan dan kenyamanan plant patut diacungi jempol, sangat berbeda dengan plant yang pernah dikunjungi oleh penulis. 

 

 

Selain produksi pelumas sepeda motor,  ternyata Federal Lubricants telah mengeluarkan pelumas Federal Mobil untuk kendaraan roda empat. Formula inovatif Anti-Heat Technology yang mengandung active polymer secara aktif mengikat kerak karbon sisa pembakaran,  dimana temperatur mesin mobil stabil, awet dan pastinya hemat bahan bakar. Federal Mobil Rexton untuk mesin bensin sedangkan Deltron untuk mesin diesel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun