Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jangan Dulu Jumawa Jika Artikel Anda Banyak Pengunjungnya

18 Juli 2016   22:07 Diperbarui: 19 Juli 2016   10:28 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Flipboard.com

Menulis adalah kenikmatan dan menghasilkan tulisan adalah kebahagiaan tersendiri, betul bukan? Tentu saja sebagai blogger, kita secara alamiah dituntut untuk selalu menghasilkan tulisan apapun bentuk, genre, gaya bahasa dan seperti apa alurnya.

Di era teknologi yang sudah sangat maju ini--dengan internet sebagai porosnya-- memberi kita segala kemudahan untuk menulis. Mulai dari mencari ide, materi, hingga mempublikasikan hasil jerih payah otak kanan dan kiri kita.

Beragam media pun bisa kita gunakan untuk mempublikasikan tulisan kita. Blog adalah salah satunya. Di era teknologi ini juga kita bisa dengan mudah melihat seberapa banyak orang yang mengunjungi tulisan kita. Dengan menggunakan tools statistik kita bisa lihat jumlah orang yang mengklik artikel kita.

Ketika jumlahnya besar, misalkan di atas 1.000 impresi, tentu ada rasa bangga, bahkan kadang jumawa hingga congkak. Tapi apa Anda yakin dengan jumlah pengunjung sebanyak itu tulisan Anda sepenuhnya dibaca?

Jawabannya; tidak.

Jumlah visitor (pengunjung) atau jumlah hit tidak menjamin tulisan kita dibaca. Ya, dalam dunia IT seperti ini ada berbagai macam cara perhitungan untuk mengukur statistik sebuah halaman di internet. Tulisan kita (yang ada di blog) tentu juga merupakan sebuah halaman dan ini bisa diukur dengan peralatan statistik yang ada.

Misalnya, ketika tulisan kita mencapai 4.000 visitor (pengunjung) apa semua itu membaca tulisan tersebut? Belum tentu, bisa saja banyak di antara mereka yang tertarik melihat judul yang kita buat dan kemudian langsung menutup begitu saja tulisan kita tanpa dibaca.

Maka dari itu, bukan bermaksud untuk menciutkan, bagi kita yang memiliki tulisan dengan jumlah visitor melimpah, jangan dulu jumawa. Bisa jadi tidak sampai 10 persen pengunjung yang membaca tulisan kita.

Lalu bagaimana kita tahu apakah tulisan kita dibaca atau tidak? Memang kita sendiri tidak dapat memastikan apakah tulisan kita betul-betul dibaca atau tidak, tapi ada sebuah tolok ukur yang biasa digunakan untuk memperkirakan hal ini.

Namanya adalah "Bounce Rate". Bounce jika diterjemahkan artinya adalah pantulan atau memantul, bounce rate adalah angka presentase jumlah pengunjung yang "memantul" dari artikel/halaman kita.

"Memantul" di sini artinya si pengunjung hanya mengklik tulisan kita dan kemudian menutup (close) kembali dalam waktu yang singkat. Artinya apa? Bisa jadi karena dia tidak menemukan apa yang dia cari dari tulisan kita. Bisa jadi dia hanya tertarik dengan judulnya, bisa jadi karena tulisan yang kita buat tidak sesuai harapan dia. Atau lebih kasarnya; tulisan kita tidak menarik untuknya.

Bounce rate dinyatakan dalam angka presentase, dan semakin besar angka presentasenya maka semakin besar pula pengunjung yang "memantul" dari halaman tersebut. Misalnya, sebuah tulisan saya mendapat jumlah pengunjung sebanyak 1.500 tapi bounce rate-nya mencapai angka 98%, artinya harus ada yang diperbaiki lagi dalam tulisan kita. Berbeda jika misalnya sebuah artikel saya mendapat jumlah visitor hanya 500 namun bounce ratenya 45%, ini dianggap jauh lebih baik daripada artikel saya yang sebelumnya.

Bagaimana cara menghitung bounce rate ini? Saya sendiri tidak bisa menghitungnya secara manual. Tapi biasanya, jika kita menggunakan layanan statistik dari Google atau perusahaan analitik lainnya, perhitungan ini bisa secara instan kita dapat hanya dalam beberapa kali klik.

Apakah bounce rate ini bisa dipercaya? Saya kira ya, karena dalam menghitung rating ini, para penyedia jasa statistik memiliki alogaritma masing-masing.

Dalam alogaritma tersebut ada banyak sekali variabel yang dipertimbangkan. Misalnya seberapa lama Anda bertahan dalam satu halaman website atau sebuah artikel. Kemudian seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan scroll dari halaman teratas (top) hingga terbawah (bottom page).

Jika Anda bertahan dalam sebuah halaman selama beberapa waktu (misalkan 5 menit) dengan melakukan scrolling ke bawah secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu, maka analitik akan menyimpulkan bahwa artikel tersebut dibaca dari awal hingga akhir. Maka dari itu bagi kita yang mendapatkan statistik jumlah pengunjung yang besar pada artikel kita, jangan jumawa dulu!

Bisa jadi dari banyaknya jumlah pengunjung tersebut hanya sedikit yang membaca tulisan kita. Bisa juga dengan jumlah pengunjung yang kecil, tapi tulisan kita seluruhnya dibaca oleh pengunjung tersebut. Oleh karena itu sekali lagi, bagi penulis yang jumlah visitor artikelnya besar jangan cepat puas! Ayo terus menulis dan produktif. Bagi yang pengunjungnya masih kecil jangan berkecil hati dahulu. Siapa tahu dengan angka yang kecil itu artikel Anda malah dibaca seluruhnya.

Toh, kita akan lebih bangga saat tulisan kita banyak yang membaca bukan? Bukan sekadar bangga akan jumlah pengunjung yang kemudian hanya membaca judul artikel kita saja.

------------------------

“No tears in the writer, no tears in the reader. No surprise in the writer, no surprise in the reader.”
Robert Frost

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun