Sayang, sulit untuk mengejar.
Bahkan tanda-tanda itu juga tak bisa kubaca. Sekadar satu kata
pun tak ada.
Kamu hanya melihat dengan sepasang mata bergulat nanar.
Menjelajah raut wajah yang bersembunyi dalam pekat.
Dalam pekat ini kemudian aku berkaca dengan cermin yang buram.
Melihat busuk dan lusuhnya bayangan diri.
Kemudian bayangan bertanya, masih sanggupkah berkejaran dengan
waktu?
Tanpa menjawab aku sadar bahwa ini adalah isyarat...
Jika akhir bukanlah pilihan, apakah bisa tetap menunggu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!