Mohon tunggu...
Yudha Pratomo
Yudha Pratomo Mohon Tunggu... Jurnalis - Siapa aku

is typing...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Mereka yang Tengah Menunggu

27 Mei 2016   22:24 Diperbarui: 27 Mei 2016   22:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi waktu. Sumber: iflscience.com

Aku menunggu satu jam lamanya. Setiap kali menunggu, detik terasa berjalan begitu lambatnya.

Pikiran bermigrasi entah ke mana.

Melayang, tinggi menjulang.

Terlalu tinggi...

Terpecah pedar cahaya, jatuh menukik menuju tanah.

Ah, pikiran terpecah.

Pikiran pulih dari khayal, yang tersisa hanya penuh pemikiran.

Penuh teori tidak berguna tentang jarak.

Jarak pembagi antara kamu dan aku.

Tapi apalah arti jarak, sejauh masih bisa berlari.

Berlari mengejar, menyentuh, menangkap, membelai.

Sayang, sulit untuk mengejar.

Bahkan tanda-tanda itu juga tak bisa kubaca. Sekadar satu kata

pun tak ada.

Kamu hanya melihat dengan sepasang mata bergulat nanar.

Menjelajah raut wajah yang bersembunyi dalam pekat.

Dalam pekat ini kemudian aku berkaca dengan cermin yang buram.

Melihat busuk dan lusuhnya bayangan diri.

Kemudian bayangan bertanya, masih sanggupkah berkejaran dengan

waktu?

Tanpa menjawab aku sadar bahwa ini adalah isyarat...

Jika akhir bukanlah pilihan, apakah bisa tetap menunggu?

Atau mungkin aku memang harus menunggu?

Mungkin begitu.

Karena sulit mempertahankan matamu agar tidak berpaling.

Kemudian aku teringkus hampa dan setelah berpisah, masih berdetakkah getarmu untuk sendiriku?

---------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun