Sore hari di bus yang mengantarkan saya ke pinggiran Jakarta. Sambil terkantuk-kantuk dengan headset di kuping yang mengalunkan lagu pengantar tidur, datanglah wanita berbusana kantor duduk di samping saya. Dan saya mengenalnya. Saat itu saya berpikir,,asikk ada teman ngobrol. Dia adalah teman SMA saya, sebut saja namanya Runi.
"Runi..." ujar saya.
Runi menoleh dan matanya terbelalak menatap saya. Dia terdiam sesaat. "Mmmm.." ucapnya ragu.
Dan detik itu juga saya teringat dengan kejadian Vita dan langsung tau bahwa dia pasti lupa sama saya. "Ayo siapa...?" tanyaku.
"Aduh sori-sori gue inget banget muka lo, tapi lupa nama. Beneran gue inget kok."
Yeahhh,,plis deh inget kok tapi lupa. Akhirnya saya sebutkanlah nama saya. Dan dia sekali lagi meminta maaf. "Duh sori-sori Wi, gue inget kok. Abis pangling elo berubah banget."
Hiksss... Basa basi... =(
Scene 3
Pagi hari saya yang cerah saya sudah berdesak-desakkan di dalam bus yang membawa saya ke pusat kota. Dan hari itu kembali saya melihat salah seorang teman SMA saya. Kenapa kembali melihat? Karena tepat kemarin, saya juga melihat dia naik di bus yang sama. Dan saya tidak menyapa dia. Bukan bermaksud sombong hanya saja di kondisi bus yang cukup penuh males banget deh kalau sampai semua orang jadi saksi bahwa untuk kesekiankalinya saya tidak dikenali.
Dia duduk persis di sebelah saya. Oh ya namanya Sassy aja deh. Dia melihat saya ragu-ragu.
Sekali.