Budaya politik partisipan adalah salah satu jenis budaya politik bangsa. Dalam budaya politik partisipan, orientasi politik warga terhadap keseluruhan objek politik, baik umum, input dan output, maupun pribadinya mendekati satu atau dapat dikatakan tinggi.
Melalui sarana pemilihan umum, kita dapat menjadikannya sebagai momentum untuk mendorong perubahan sosial politik, politik ekonomi, budaya, dan lain-lain ke arah  yang lebih baik dan demokratif melalui pemerintahanyang dipilah melalui pemilu, secaradamai dan beradab (berbudaya). Semua itu dimaksudkan sebagai upaya melakukan pendidikan budaya politik partisipan (rakyat) yang lebih luas karena dengan demikian akan dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk menentukan pilihan dalam pemilu secara arif, bijaksana, kritis, dan rasional.
Tabel jumlah pemilih dan pengguna hak pilih
pada pemilu presiden 2014 di Kabupaten Gunungkidul
Kecamatan
Jumlah pemilih
Jumlah pengguna hak pilih
Wonosari
65.668
54.136
Nglipar
26.231
19.045
Playen
46.790
37.104
Patuk
26.177
20.820
Paliyan
25.295
19.420
Panggang
22.953
18.116
Tepus
31.413
22.704
Semanu
47.710
36.757
Karangmojo
43.920
33.715
Ponjong
45.039
34.145
Rongkop
25.403
19.045
Semin
44.089
32.584
Ngawen
27.548
20.547
Gedangsari
30.848
22.228
Saptosari
30.637
23.832
Girisubo
22.046
15.599
Tanjungsari
23.617
19.038
Purwosari
16.172
12.879
Jumlah
601.556
462.534
Persentase partisipasi =462.534x 100% = 76,8%
601.556
Berdasarkan tabel tersebut dapat kita lihatpasangan Jokowi-JK mendapatkan suara 280.110 sedangkan pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan suara 176.801. Dari jumlah seluruh pemilih 601.556 jiwa hanya 462.534 jiwa yang menggunakan suaranya.Partisipasi pada Pemilu Presiden kali ini 76,8%. Dari hasil rekapitulasi diketahui pasangan Jokowi-JK unggul di 16 kecamatan. Hanya dua kecamatan yakni di Paliyan dan Saptosari yang dimenangi Prabowo-Hatta.
Angka partisipasi menunjukkan bahwa masyarakat di Kabupaten Gunungkidul untuk partisipasi dalam pemilu presiden 2014 dapat dikatakan cukup tinggi yaitu 76,8%, dan masyarakat di Kabupaten Gunungkidul cenderung memiliki budaya politik yang partisipan, karena cukup tingginya partisipasi serta masyarakat atau warga negara yang memiliki pengetahuan dan kesadaran politik, perhatian dan kepedulian terhadap keseluruhan objek-objek politik yang sangat tinggi.
Diharapkan budaya politik partisipan di Kabupaten Gunungkidul semakin meningkat pada pemilu selanjutnya, serta masyarakat Gunungkidul menjadi lebih peduli dan sadar akan kewajiban mereka untuk memilih pada pemilu presiden. Sebagai warga negara yang terdidik dan terpelajar,hendaknya kitamemiliki peran besar (partisipasi aktif)untuk melakukan perubahan politik yanglebih baik dan berbudaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H